
Jakarta (Trigger.id) – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menekankan pentingnya pengembangan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah di kalangan mahasiswa, terutama di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
“Meski teknologi semakin canggih dan AI makin pintar, keputusan tetap berada di tangan manusia,” ujar Stella Christie dalam pernyataan resminya di Jakarta, Rabu. Ia menambahkan bahwa kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan adalah kompetensi utama yang paling dicari oleh para pemberi kerja di berbagai negara.
Stella menegaskan bahwa meskipun literasi digital dan penguasaan teknologi sangat dibutuhkan di dunia kerja, AI tetap memiliki keterbatasan dalam hal pengambilan keputusan yang kompleks dan penuh nuansa.
“AI unggul dalam hal teknis seperti menyimpan informasi dan menyusun program. Namun, dalam hal penilaian dan pengambilan keputusan, manusia tetap tidak tergantikan,” jelasnya. Oleh karena itu, ia mengajak mahasiswa untuk terus mengasah keterampilan berpikir dan analisis agar tetap relevan dan dibutuhkan di masa depan.
Selain itu, Wamendiktisaintek juga mendorong mahasiswa untuk terus memperluas wawasan dan memanfaatkan setiap kesempatan belajar demi menyiapkan masa depan yang lebih baik. Ia merujuk pada berbagai riset kognitif yang menunjukkan bahwa anak-anak yang sejak dini dibiasakan untuk “belajar cara belajar” cenderung lebih sukses di kemudian hari.
“Ini bukan sekadar soal hafalan atau pelajaran di sekolah, tapi tentang bagaimana kita membentuk cara berpikir dan memandang dunia. Dengan bekal itu, kita akan selalu mampu belajar hal-hal baru sepanjang hidup,” tutup Stella Christie. (ian)
Tinggalkan Balasan