
Surabaya (Trigger.id) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 menjadi ajang konsolidasi kekuatan bangsa untuk memperkuat persatuan dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam acara Kick Off HSN 2025 yang digelar di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Minggu, Gus Yahya menyampaikan bahwa peringatan satu dekade HSN bukan sekadar seremonial, melainkan momen reflektif yang sarat makna sejarah dan perjuangan kaum santri.
“Hari Santri adalah perayaan atas diakuinya peran besar kaum santri dalam melahirkan dan mempertahankan NKRI,” ujarnya.
Tahun ini, HSN mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Mulia” yang menurut Gus Yahya mencerminkan semangat nasionalisme yang berakar dari Resolusi Jihad 1945 yang digagas oleh Hadratusy Syekh Hasyim Asy’ari.
Ia menekankan bahwa kemerdekaan Indonesia bukan hanya peristiwa politik, tetapi juga tonggak penting dalam perjalanan peradaban bangsa.
“Proklamasi memang dibacakan di Jakarta, tetapi ujian kemerdekaan sejatinya terjadi di Surabaya, dan di situlah kaum santri mengambil peran penting,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Yahya juga memberikan apresiasi terhadap Presiden Prabowo Subianto, yang dinilai tengah berupaya mendorong transformasi sistem serta manajemen keuangan negara demi kesejahteraan masyarakat.
“Langkah besar itu membutuhkan energi kebersamaan dan dukungan dari seluruh elemen bangsa. Karena itu, Hari Santri harus menjadi momentum untuk memperkuat sinergi nasional,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan seluruh warga Nahdlatul Ulama dan masyarakat Indonesia agar terus menjaga persatuan, baik lahir maupun batin, di tengah tantangan global dan domestik yang kian kompleks.
“Masuklah dalam jam’iyyah ini dengan penuh rukun dan persatuan, bukan hanya secara jasad, tetapi juga secara ruh. Perbedaan tidak boleh menjadi alasan untuk berpisah,” pesannya.
Gus Yahya menutup sambutannya dengan ajakan agar para santri tetap berada di garda depan menjaga kemerdekaan, memperkuat moral bangsa, serta mengawal arah menuju peradaban mulia Indonesia. (bin)
Tinggalkan Balasan