
Jakarta (Trigger.id) – Keputusan pemberangkatan jamaah haji 2023 tanpa batasan usia, menjadi tantangan tersendiri bagi Petugas Pelayanan Haji Indonesia (PPIH) dan jamaah itu sendiri.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief menyebut pada musim haji tahun 1444H/2023M ini ada kurang lebih 62 ribu jamaah haji lanjut usia (lansia) yang harus difasilitasi dan dilayani dari aspek ibadah maupun layanan lainnya.
Hal ini dikatakan Hilman saat memaparkan Program Prioritas Pencapaian Visi dan Outlook 2023 pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama tahun 2023 di Surabaya, Minggu (4/2/2023).
“Berdasarkan data yang kami miliki bahwa tahun ini ada kurang lebih 62 ribu jamaah lanjut usia (lansia) yang harus kita fasilitas dan kita layani dengan baik, baik dari aspek ibadahnya maupun dari aspek layanan lainnya. Oleh karena itu kami mempersiapkan berbagai hal terkait mitigasi layanan lansia dengan standar, aspek kesehatan maupun layanan umumnya,” terang Hilman.
Petugas haji tersebut, kata Hilman, nantinya akan diberikan wawasan khusus dalam menangani jamaah lansia ini. “Petugas itu nanti akan diberikan wawasan khusus penanganan jamaah lansia, karena tahún ini Kemenag punya program Haji Ramah Lansia,” terangnya.
Ia menambahkan, selain program “Haji Ramah Lansia”, Kemenag juga sudah mempersiapkan Asrama Haji menjadi tempat yang ramah bagi jamaah haji berkebutuhan khusus. Kemenag sendiri akan menggandeng Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang punya pusat studi untuk mengkaji jamaah haji inklusif ini.
“Persiapan asrama haji pada musim haji tahun ini adalah karena lebih banyak jamaah lansia yang akan berangkat akan ada sedikit modifikasi-modifikasi di asrama dan kami akan konsultasi juga dengan perguruan tinggi, PTKIN, yang punya pusat studi inklusif untuk jamaah haji berkebutuhan khusus agar asrama-asrama itu bisa ramah disabilitas,” jelas Hilman. (ian)
Tinggalkan Balasan