
Surabaya (Trigger.id) – Kue jahe (gingerbread) memiliki hubungan yang erat dengan tradisi perayaan Natal, terutama di negara-negara Barat. Tradisi ini tidak hanya menarik dari segi rasa dan tampilan, tetapi juga memiliki sejarah yang panjang dan simbolis.
Kue jahe awalnya berasal dari Timur Tengah, tempat jahe dan rempah-rempah lainnya digunakan dalam masakan dan obat-obatan. Rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, dan pala menjadi populer di Eropa setelah Perang Salib.
Pada abad ke-11, para biarawan di Eropa mulai menggunakan jahe dalam roti untuk menciptakan rasa hangat dan pedas yang unik.
Ratu Elizabeth I dari Inggris dikenal berperan besar dalam popularitas kue jahe berbentuk manusia. Ia memerintahkan pembuat roti istana untuk membuat kue berbentuk orang yang menyerupai tamu kehormatan di pestanya. Dari sinilah lahir ide gingerbread men.
Simbolisme dalam Natal
Kue jahe kemudian menjadi bagian dari tradisi Natal di Eropa, terutama di Jerman dan Skandinavia. Kehangatan rempah-rempah seperti jahe diasosiasikan dengan musim dingin dan perayaan.
Di Jerman pada abad ke-16, rumah kue jahe (gingerbread house) menjadi populer setelah cerita Hansel and Gretel oleh Grimm Brothers diterbitkan. Membuat rumah kue jahe menjadi aktivitas keluarga saat Natal.
Simbol kebahagiaan dan kehangatan
Kue jahe yang kaya rasa rempah dianggap sebagai makanan yang membawa kehangatan di tengah dinginnya musim salju. Warnanya yang cokelat keemasan sering dihias dengan gula putih, merah, dan hijau yang mencerminkan warna-warna khas Natal.
Selain itu, banyak komunitas di berbagai negara menyelenggarakan kontes dekorasi rumah kue jahe sebagai bagian dari perayaan Natal. Dari boneka jahe (gingerbread men), biskuit berbentuk pohon Natal, hingga rumah kue jahe, variasinya mencerminkan kreativitas dan kegembiraan.
Dengan akar sejarah yang panjang dan makna simbolis yang mendalam, kue jahe lebih dari sekadar camilan, kue jahe juga merupakan bagian penting dari tradisi Natal yang melibatkan kebersamaan, kreativitas, dan kehangatan. (bin)
Tinggalkan Balasan