
“Ketika manusia menyadari bahwa dirinya telah berbuat dosa, kata Allah ehhh.. jangan malu untuk kembali ke jalanKu”
Oleh: Ustadz Adi Hidayat, Lc., M.A. (Pendiri Quantum Akhyar Institute)

Manusia sejatinya diciptakan oleh Allah dalam kondisi suci atau fitrah. Tetapi dalam perjalanan hidupnya tak ada yang menjamin ia tidak pernah berbuat dosa atau terhindar dari dosa kecuali Nabi Muhammad SAW, yang memang sudah dijamin oleh Allah SWT.
Allah senantiasa mengingatkan kita, bahwa sebaik-baik orang berbuat kesalahan atau dosa adalah mereka yang mau bertaubat. Allah juga terus mengingatkan kepada kita untuk selalu mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya sebelum kita berpulang ke hadiratNya. Sehingga pastikan semua kegiatan yang kita lakukan memiliki nilai dihadapan Allah dan jangan ada nilai di dunia saja. Kalau hanya memiliki nilai dunia, apa gunanya iman yang telah kita miliki.
Apa bedanya antara orang yang beriman dan yang tidak, jika semua yang kita lakukan tidak memiliki nilai dihadapan Allah. Pastikan mulai sekarang semua apa yang kita lakukan memiliki nilai di mata Allah. Berpakaian kita, berkendaraan kita, pekerjaan kita dan seterusnya. Semua kegiatan yang memiliki nilai di mata Allah itu disebut hasanah.
Karena itulah ketika kita melakukan sesuatu harus selalu kita niatkan karena Allah. Kita makan, minum dan semua pekerjaan kita harus hanya karena Allah SWT.
Ucapkan Bismillahirrohmanirrohim, sehingga kita selalu mengingat apa yang kita minum, makan dan seterusnya, semua atas pemberian dari Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Kita minum dengan yang diminum orang lain mungkin sama. Sama-sama menghilangkan rasa haus. Tetapi karena ada lafadz Bismillah maka apa yang kita minum dan hilangnya rasa haus kita itu menjadi ada nilainya dihadapan Allah. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kullu amrin dzi baalin laa yubda-u fihi bibismillahirrahmanirahim fahuwa aqtha’u,”. Yang artinya: “Semua amalan apabila tidak diawali dengan bismillahirahmanirahim, maka terputus,”.
Dalam shalat ada doa iftitah yang selalu kita baca, ‘Inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil alamin’ (Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Tuhan Semesta Alam). Doa ini sama dengan ikrar kita dihadapan Allah SWT. Seseorang dapat dikatakan taat dan beriman apabila ia mempunyai niat dalam melakukan tindakan semata karena Allah.
Doa ini terus kita baca dan kita pahami maknanya, agar kita selalu ingat bahwa semua yang kita lakukan itu kita niatkan karena Allah.
Dari sini bisa kita pahami bahwa, ketika kita berbuat kesalahan kita harus cepat-cepat memohon ampun ke hadirat Allah SWT, jangan ditunda-tunda. Karena jika kita berbuat dosa maka siksa atau hukuman dari Allah itu cepat sekali datangnya. Tetapi bersamaan dengan hal itu ampunan dari Allah juga datang dan ampunan itu jauh lebih besar.
Kita sebagai manusia pasti pernah melakukan kesalahan atau dosa, tetapi jangan tunda untuk segera bertaubat dan jangan tunggu sampai akhir waktu (ajal menjemput). Orang-orang yang menunda untuk tidak segera bertaubat, boleh jadi maut akan datang lebih cepat sebelum dia bertaubat.
Sumber: Adi Hidayat Official
Tinggalkan Balasan