• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Ramadhan, Melawan Patologi Sosial

10 April 2022 by admin Tinggalkan Komentar

Dr. H. Sukadiono, dr. MM
Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI Provinsi Jawa Timur dan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya

Surabaya (Trigger.id) – Akhir-akhir ini kita dikejutkan dengan banyaknya orang yang terjerat dan tertipu dalam aktivitas digital. Aktivitas penipuan yang berkedok trading dan pinjaman online (pinjol) marak terjadi.

Tidak jarang korban penipuan mengalami depresi karena teror atau karena uangnya tiba-tiba raib tidak jelas. Fenomena banyaknya korban penipuan diatas menegaskan bahwa masyarakat kita sangatlah rapuh. Kondisi diatas merupakan bagian dari patologi sosial di era digital.

Patologi sosial bisa dipahami sebagai kegagalan sosialisasi norma-norma moralitas yang membuat masyarakat mudah sekali melakukan pelanggaran atau tindakan menyimpang dari kepatutan moral yang ada dalam agama maupun negara. Mudahnya percaya pada trading bodong dan rentannya terjerat pinjol adalah kondisi yang kerap dialami masyarakat. Hal diatas berpotensi menjadi problem serius apabila dibiarkan.Pinjaman online illegal atau trading bodong jelas tidak berpijak pada undang-undang atau hukum negara yang berlaku.

Dengan memanfaatkan daya jangkau teknologi yang luas untuk menjaring korban. Tidak jarang pula mereka harus berbohong dengan mengatasnamakan telah mendapat izin dari Kementerian Keuangan. Hal tersebut dilakukan untuk meyakinkan korban. Ditengah kerentanan ekonomi dan psikologi masyarakat, hal tersebut terbukti efektif. Buktinya korban dari trading dan pinjol illegal begitu banyak.

Kesalehan Sosial

Ramadhan menjadi momentum penting melawan patologi sosial. Bulan suci yang didalamnya menyimpan beberapa nilai mulia seperti : kesabaran, solidaritas, kepedulian dan ketundukan mempunyai relevansi atas masalah sosial yang ada. Selain memperkuat kesalehan diri, Ramadhan juga menjadi momentum menguatkan keshalehan sosial. Persoalan penipuan di ruang digital adalah masalah aktual yang tidak bisa kita anggap enteng. Masalah ini mempunyai implikasi sosial yang dasyat. Korban dari kondisi ini akan sangat mungkin terjebak pada depresi berat hingga kenekatan yang berujung kriminal.

Era digital sekarang ini, rentenir atau modus penipuan sejenis telah bertranformasi dan beroperasi secara on line dalam bentuk yang biasa disebut fintech (financial technology). Secara praktek sama, yakni meminjamkan uang atau mengajak orang untuk investasi tetapi model operasinya yang berbeda. Penipuan dalam dunia online tidak kalah kejam jika dibanding dengan model rentenir konvensional. Platform pinjaman online atau trading menjanjikan kemudahan. Tidak perlu tatap muka, orang dijanjikan bisa menerima hasil secara instan. Tetapi akibat dari itu semua, tidak jarang berakhir dengan kondisi yang mengenaskan.

Kondisi di atas yang membuat kesalehan sosial menjadi relevan. Praktek kesalehan sosial merujuk pada prilaku peduli kepada orang-orang yang rentan. Kesalehan sosial adalah tindakan yang tidak hanya ditandai dengan rukuk dan sujud, puasa, haji dan ibadah lainnya. Kesalehan ini mengukur seberapa besar seseorang memiliki kepekaan sosial atas kondisi aktual.

Dalam sebuah hadits diceritakan seorang sahabat yang memuji kesalehan orang lain di depan Nabi Muhammad. Nabi bertanya, “Mengapa ia kau sebut sangat saleh?” Sahabat itu menjawab, “Karena tiap saya masuk masjid ini dia sudah shalat dengan khusyuk. Dan tiap saya sudah pulang, dia masih saja khusyuk berdoa.”

“Lalu siapa yang memberinya makan dan minum?” tanya Nabi lagi. “Kakaknya,” sahut sahabat tersebut. Lalu Nabi berkata, “Kakaknya itulah yang layak disebut saleh”. Sahabat itu pun diam.

 

Patologi Sosial

Gambaran dari caritas diatas menegaskan bahwa ibadah ritual saja tidak cukup. Diperlukan praktek sosial untuk melengkapinya. Hal paling relevan dalam konteks hari ini adalah ibadah puasa di bulan Ramadhan yang sedang kita jalani. Puasa memiliki dimensi horizontal yang kental seperti menyantuni orang dhuafa, peduli anak yatim dan praktek ibadah sosial yang lain. Dalam konteks tersebut, banyaknya korban pinjol dan trading illegal harus menjadi kepedulian kolektif di bulan yang suci ini.

Secara komunal diperlukan semacam alat kontrol agar masyarakat tidak mudah terjebak persoalan ini. Secara pribadi, kita semua perlu menjadi bagian aktif dari aktor sosial yang mengkampanyekan nilai-nilai dalam literasi digital agar orang terdekat kita tidak mudah terperdaya. Praktek diatas yang saya sebut sebagai melawan patologi sosial.

Melawan patologi sosial merupakan tanggung jawab kita semua pada momentum Ramadhan ini, tentu kita tidak boleh lengah dan terus menguatkan solidaritas sosial. Karena semakin antipasti kita dalam menyikapi problematika masyarakat yang ada, semakin terjerembap masyarakat kita dalam menghadapi patologi sosial tersebut. Dakwah inklusif, yang membawa misi kemanusiaan dan kesejahteraan harus selalu dilakukan. Tanpa adanya rasa empati dan kegelisahan didalam menyelesaikan problem patologi sosial tersebut. Rasanya akan sulit kita dapat bertahan ditengah semakin kompleksnya problem kemasyarakatan tersebut.

Ada banyak strategi untuk melawan patologi sosial, seperti menggalakan berbagai macam bentuk charity kepada kelompok rentan, mendampingi masyarakat agar tidak terjebak dengan persoalan semisal pinjol atau investasi bodong, hingga pertautan antara perguruan tinggi, dunia industri, dan pemerintah dalam mengadakan program yang impelementatif dan memiliki target mensejahterahkan masyarakat. Semua itu dapat dilakukan, ketika kerjasama strategis terus terjalin.

Ramadhan yang suci ini harus menjadi momentum kolektif untuk bergerak menyadari banyaknya masalah sosial yang muncul, terutama dalam ruang digital. Dengan kepedulian maka puasa kita di bulan Ramadhan ini akan menjadi sempurna dan mendapat berkah dari Allah SWT. Amin. (kai)

Share This :

Ditempatkan di bawah: jatim, Ramadhan Ditag dengan:patologi, patologi sosial, penipuan berkedok trading, ramadhan

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Inggris Sapu Bersih Kualifikasi Piala Dunia 2026

17 November 2025 By admin

Pemerintah Libatkan 100 Koperasi Besar untuk Bina Kopdes Merah Putih

16 November 2025 By admin

Indonesia U-23 Takluk 0-3 dari Mali dalam Laga Uji Coba

16 November 2025 By admin

Doa Indah Nabi SAW: Menolak Haram, Menguatkan Tawakal

16 November 2025 By admin

Surabaya–Inggris Sepakati Program Sekolah Kurangi Sampah Plastik

15 November 2025 By admin

Dua Gol Woltemade Antar Jerman Taklukkan Luxembourg 2-0

15 November 2025 By admin

Waketum PSSI: Belum Ada Keputusan Resmi soal Timur Kapadze untuk Kursi Pelatih Timnas

15 November 2025 By admin

Indonesia Intensifkan Koordinasi Rencana Pengiriman Pasukan ke Gaza

15 November 2025 By admin

Khutbah Jumat: Membangun Keluarga Tangguh di Era Modern

14 November 2025 By admin

Yusril: Larangan Polisi Duduki Jabatan Sipil Jadi Bahan Reformasi Polri

14 November 2025 By admin

Marak Penculikan, Sekolah Diminta Awasi Penjemput Anak

14 November 2025 By admin

George Clooney Masih Tersinggung Disangka Mabuk oleh Francis Ford Coppola

14 November 2025 By admin

Inter Cari Pengganti Sommer, Ini Tiga Kandidatnya

14 November 2025 By admin

Ilmu Menjagamu, Harta Harus Kau Jaga

13 November 2025 By admin

DPR Usulkan Pembentukan Tim Keamanan Sekolah untuk Cegah Kekerasan dan Bullying

13 November 2025 By admin

Laporta Tegas Bantah Isu Kembalinya Messi ke Barcelona

13 November 2025 By admin

Wamenlu: Program Makan Bergizi Gratis Tuai Pujian Dunia

13 November 2025 By admin

Google Akan Tandai Aplikasi Boros Baterai di Play Store Mulai 2026

13 November 2025 By admin

India, Diabetes, dan Makan Bergizi Gratis

12 November 2025 By admin

Benson Boone Tanggapi Tak Masuk Nominasi Grammy 2026: “Lirikku Jenius!”

12 November 2025 By admin

Dua Badai Besar Landa Filipina, Korban Meningkat Tajam

12 November 2025 By admin

Sekolah Disarankan Bentuk “Ruang Jeda” untuk Bantu Siswa Pulihkan Trauma

12 November 2025 By admin

Akademisi UGM Soroti Dominasi Oligarki dan Kemunduran Substansi Demokrasi di Indonesia

11 November 2025 By admin

KPAI Dorong Deteksi Dini dan Dukungan Sekolah untuk Cegah Ekstremisme pada Anak

11 November 2025 By admin

Cristiano Ronaldo Tegaskan Akan Pensiun dalam Satu hingga Dua Tahun ke Depan

11 November 2025 By isa

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

November 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Okt    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Indra Sjafri Tegaskan Indonesia Butuh Ivar Jenner di SEA Games 2025
  • Surabaya Perketat Upaya Cegah Pencemaran Mikroplastik
  • PPIS Unesa Gelar Bright Camp 2025, Perkuat Mitigasi Kekerasan di Kampus
  • Indonesia Sambut Resolusi DK PBB untuk Perdamaian Gaza
  • Skotlandia Akhiri Penantian 28 Tahun, Lolos Dramatis ke Piala Dunia 2026

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.