Pamekasan (Trigger.Id) – Hujan semalam sampai dinihari (2/3) tadi membuat sebagian Kabupaten Pamekasan dilanda banjir. Dua kecamatan masing-masing Kecamatan Pamekasan dan Pademawu, tercatat paling parah diantara lima kecamatan yang dilaporkan banjir. Bahkan di Desa Sumedangan Kecamatan Pademawu, banjir sampai setinggi orang dewasa. Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Pamekasan Amin Jakfar membenarkan, baru kali ini Pamekasan dilanda banjir sedemikian parah. Meskipun yang paling parah hanya dua kecamatan, tetapi membuat warga setempat kelabakan karena tidak menduga air terus meninggi.
“Banjir itu banjir kiriman mas, salah satunya luapan sungai Samiran Proppoh yang ada di wilayah Pamekasan selatan. Saya tidak bisa bayangkan kalau wilayah utara juga banjir, maka makin menambah parah Pamekasan kota dan Pademawu,” terang Amin Jakfar.. Sampai sore ini jalur utama (jalur Provinsi) yang menghubungkan wilayah Sampang – Pamekasan – Sumenep, masih terputus.
Meskipun jumlah pengungsi lebih dari 6320 KK, tetapi mereka banyak yang memilih mengungsi di rumah famili atau saudara-saudaranya sendiri. Amin Jakfar juga mengatakan, sampai sore ini Desa Laden, Jelma dan Patemon, semuanya di Kecataman Pamekasan, ketinggian genangan masih parah. “Air dari Desa Patemon larinya ke desa Sumedangan dan Pajungan Kecamatan Pademawu.” terang Amin.
Untuk membantu meringankan beban dari para pengungsi yang rata-rata tidak bisa memasak karena rumah mereka masih terendam, tadi HKTI Pamekasan menyalurkan bantuan sekitar 500 nasi kotak yang didistribusikan ke pengungsi yang belum terjangkau bantuan Pemerintah, baik dari Pemkab Pamekasan ataupun Pemprov Jawa Timur.
“HKTI siap mendirikan dapur umum jika kondisi genangan masih tinggi sehingga mamaksa warga tidak bisa beraktifitas,” kata Amin Jakfar.
Rilis BPBD Pamekasan menyebutkan, banjir mulai dini hari tadi sampai petang ini, menjadikan ribuan KK mengungsi, fasilitas umum terganggu seperti sekolah, rumah ibadah, termasuk beberapa kantor instansi pemerintah dan swasta.(Ian)
Tinggalkan Balasan