Surabaya (Trigger.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa program yang diluncurkan Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menyongsong 1 Abad NU terkait pend8dikan, kesehatan dan ekonomi merupakan program selaran dengan program pemerintah secara nasional maupun provinsi Jawa Timur.
Hal tersebut disampaikan Khofifah langsung saat menghadiri Launching Countdown 1 Abad NU dan Halalbihalal PWNU Jatim dan PCNU Se-Jatim di Auditorium KH. Hasyim Asyari PWNU Jawa Timur Lt. 3, Jl. Masjid Al Akbar Timur 9, Surabaya pada Selasa (31/5).
Tak hanya Countdown 100 tahun berdirinya NU, acara ini juga memperkenalkan beberapa program unggulan yang rencananya akan dilakukan menyongsong 1 abad NU.
Ketua PWNU Jatim KH. Marzuqi Mustamar memaparkan berbagai ragam program, di antaranya percepatan fasilitas kesehatan masyarakat, Istighotsah Kubro, Bahsul Masail, pemberdayaan ekonomi ummat serta percepatan pendidikan termasuk pada perguruan tinggi dan sebagainya.
Menyambut 1 abad NU tersebut, Gubernur Khofifah menyebut bahwa sektor kekuatan ekonomi merupakan salah satu bagian penting. Ia bahkan telah belajar banyak dari referensi yang ditunjukkan K.H. Moh. Hasan Mutawakkil ‘Alallah, di pondok asuhannya, Pesantren Zainul Hasan Genggong.
“Al-Mukarom Kyai Mutawakil ini telah memberikan referensi yang luar biasa di mana di pesantren beliau di Genggong banyak melakukan inovasi ekonomi kreatif. Saat ini Pemprov Jatim telah menyiapkan Kampus UMKM Shopee di Malang. Satu paket belajar itu 40 orang selama 3 bulan gratis,” ucapnya.
Khofifah menerangkan, produk dari mereka yang masuk dalam kampus tersebut akan dikurasi oleh tim, bisa juga minta dikurasi Bank Indonesia. Nantinya, jika lolos, produk sudah memenuhi syarat untuk bisa tembus ke berbagai negara jaringan shopee.
” Jadi di Malang ada Gedung Pelatihan milik Provinsi Jawa Timur yang bekerja sama dengan Shopee. Satu paket nanti sudah ada mulai perencanaan bisnis, pembinaan cara memotret barang, cara memasarkan lewat live streaming, cara mengelola logistik, dan seterusnya semua bebas biaya,” tuturnya.
Untuk itu, Khofifah mempersilakan tim ekonomi PWNU Jatim untuk turut memanfaatkan fasilitas tersebut. Sebab, dengan begitu mereka tidak perlu lagi membuat bangunan untuk memajang produk-produk UMKM. Tetapi bisa memasarkan secara on line dengan kemampuan manajerial yang sudah dilatih
Sedangkan untuk layanan kesehatan, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi memberikan perhatian yang besar terhadap fasilitas kesehatan, khususnya klinik pratama. “Sesungguhnya potensi market luar biasa untuk klinik pratama ini,” ujarnya.
Sementara itu, mantan Menteri Sosial RI tersebut juga menyampaikan bahwa dengan program-program yang ada, Pemprov Jatim telah banyak mendapatkan penghargaan. Harapannya, capaian tersebut dapat dinikmati hasilnya oleh seluruh masyarakat Jatim.
“Setiap pemerintahan pasti yang diharapkan adalah memberikan pelayanan terbaik. Pemprov Jatim, tanggal 18 Mei kemarin baru mendapatkan penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri standar pelayanan minimum Jatim tidak hanya terbaik di Indonesia tapi skornya 99,36. Ini skor yang sangat tinggi semoga kami bisa menjaga bahkan meningkatkan,” jelasnya.
Prestasi tersebut, kata Khofifah, adalah hasil dari doa para ulama dan tokoh masyarakat. Dengan begitu, secara langsung maupun tidak langsung NU dan organisasi keagamaan lain juga berkontribusi pada capaian yang diraih.
“Saya rasa ini karena doa para kyai, para masyayikh yang terus mengalir untuk masyarakat Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya. Dan tentu do’a dan partisipasi masyarakat Jawa Timur yang luar biasa,” imbuhnya.(ian)
Tinggalkan Balasan