
Jakarta (Trigger.id) – Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa kecelakaan yang menimpa jemaah umrah asal Indonesia di Arab Saudi akan menjadi bahan evaluasi dalam penyelenggaraan musim Haji 2025 mendatang. Pernyataan ini disampaikan Menag saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (21/3), menyusul insiden yang mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka pada jemaah Indonesia.
Kronologi Kecelakaan
Pada Kamis, 20 Maret 2025, pukul 13.30 waktu setempat, sebuah bus yang membawa rombongan jemaah umrah asal Indonesia mengalami kecelakaan di Wadi Qudaid, sekitar 150 kilometer dari Kota Jeddah, di jalur Madinah-Makkah. Bus tersebut terbalik dan terbakar, mengakibatkan enam jemaah meninggal dunia dan 14 lainnya luka-luka. Di antara korban meninggal adalah Eny Soedarwati, anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan dr. Dian Novita, Wakil Direktur Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Sumberrejo, Bojonegoro.
Tindak Lanjut dan Evaluasi
Menag Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa insiden ini menjadi perhatian serius dan akan dijadikan bahan evaluasi untuk meningkatkan keselamatan jemaah pada musim Haji 2025. Kementerian Agama akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan langkah-langkah pencegahan dan penanganan kecelakaan dapat diterapkan dengan lebih baik.
Selain itu, pemerintah Indonesia dan Arab Saudi telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait penyelenggaraan haji 2025, dengan kuota jemaah Indonesia sebanyak 221.000 orang. Menag juga meminta tambahan petugas haji untuk memberikan pelayanan maksimal, terutama bagi jemaah lanjut usia. Selain itu, Menag meminta agar jemaah haji Indonesia tidak ditempatkan di Mina Jadid, melainkan di area Mina utama, untuk kenyamanan dan keselamatan jemaah.
Peraturan Baru untuk Keselamatan Jemaah
Sebagai upaya meningkatkan keselamatan, pemerintah Arab Saudi menerapkan aturan baru, termasuk melarang anak-anak di bawah usia 12 tahun mengikuti ibadah haji mulai 2025. Prioritas haji akan diberikan kepada jemaah yang baru pertama kali menunaikan ibadah ini. Langkah-langkah strategis lain, seperti kampanye kesadaran keselamatan dan modernisasi infrastruktur, juga diterapkan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan jemaah.
Dengan evaluasi menyeluruh dan penerapan kebijakan baru, diharapkan penyelenggaraan haji 2025 dapat berjalan dengan lebih aman dan lancar, meminimalkan risiko kecelakaan serta memastikan keselamatan dan kenyamanan jemaah selama menjalankan ibadah.
Tinggalkan Balasan