
Jakarta (Trigger.id) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian menyusul insiden tragis yang menewaskan wisatawan asal Brasil, Juliana Marins (26), di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Widiyanti Putri Wardhana, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menyebut insiden ini sebagai peringatan keras akan pentingnya implementasi SOP di jalur-jalur wisata ekstrem.
“Kami menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga Juliana Marins. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kepatuhan terhadap SOP bukan sekadar prosedur administratif, melainkan langkah vital untuk mencegah insiden fatal,” ujar Menteri Widiyanti dalam pernyataan resmi di Jakarta, Sabtu.
SOP pendakian Gunung Rinjani telah diatur dalam SK Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Nomor 19 Tahun 2022. Sayangnya, dalam kasus ini, proses pencarian korban memakan waktu empat hari hingga jenazah ditemukan di kedalaman 600 meter dalam kondisi medan yang sangat ekstrem.
Menteri Widiyanti mengapresiasi kerja keras tim gabungan dari Basarnas, Balai TNGR, dan para relawan, namun menegaskan perlunya penguatan pengawasan, audit berkala, serta pelatihan ulang bagi operator, porter, dan pemandu wisata.
“Semua pihak harus memiliki sertifikasi keselamatan yang sesuai standar. Edukasi kepada wisatawan, terutama wisatawan mancanegara, juga harus digencarkan terkait pentingnya memilih operator resmi dan melengkapi diri dengan perlengkapan keselamatan,” tegasnya.
Kolaborasi lintas lembaga seperti Kementerian LHK, Basarnas, TNI/Polri, BPBD, dan Dinas Pariwisata Daerah, lanjutnya, akan terus diperkuat untuk memastikan implementasi SOP berjalan efektif di lapangan.
Masyarakat dan wisatawan pun diimbau untuk berperan aktif dalam memastikan keselamatan, dengan memilih operator bersertifikat, menaati semua protokol, dan melaporkan pelanggaran SOP melalui saluran resmi, termasuk nomor WhatsApp 0811-895-6767.
“Tragedi ini menjadi pengingat bahwa wisata ekstrem memiliki risiko tinggi. Kepatuhan terhadap SOP harus menjadi budaya bersama demi menjamin pariwisata yang aman dan berkelanjutan,” pungkas Menteri Widiyanti. (ian)
Tinggalkan Balasan