• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Aspek Medis Topeng Kebohongan Politikus

8 September 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Ilustrasi Aspek Medis Topeng Kebohongan Politikus. Foto: iStock
Oleh: Ari Baskoro*

“Gantung saya di Monas, jika terlibat korupsi”! Pernyataan seorang politikus beberapa tahun silam, masih dikenang publik. Meski akhirnya terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi, Monas “batal” jadi saksi bisu palu putusan hakim. Setelah bebas dari menjalani hukuman penjara, pernyataannya itu “dianulirnya” sendiri. Bukan dirinyalah yang harus digantung, tetapi harapannya. 

Retorika kebohongan oknum politikus masih terus terjadi. “Dicari! Menteri super yang siap dihukum mati, jika korupsi”. Meski pernyataan itu sudah cukup lama dilontarkannya (Desember 2020), publik tetap tidak melupakannya. Pakta integritas yang diusulkannya, kini sedang diuji penerapannya. Namun “anehnya” setelah terjaring OTT KPK, pernyataannya itu dikoreksinya sendiri dengan cara  meminta amnesti dan “menangis”. 

Ada contoh lainnya. Seorang oknum politikus harus berkilah dengan “nyeri dada”,  agar terhindar dari jerat hukum. Meski kasusnya telah berkekuatan hukum tetap, berbagai cara dan argumentasi dilakukannya demi terlepas dari eksekusi pidana. 

Bohong 

  Sejatinya kebohongan bersifat universal. Bukan hanya bagian integral dari kehidupan seorang politikus semata, melainkan dimiliki setiap insan manusia. Menarik sekali apa yang dikatakan oleh Bill Aldair dalam bukunya “Beyond the Big Lie”. Bagi seorang politikus, kebohongan adalah suatu “kalkulasi politik”. Maknanya, perbuatan itu dilakukan setelah melalui suatu “pertimbangan”, antara sisi keuntungan dan potensi kerugiannya. Kalkulasinya berkorelasi dengan pemikiran memperoleh dukungan, upaya menyenangkan, dan perhatian dari basis  konstituennya. Keputusan berbohong yang “menguntungkan”, juga harus mendapat “dukungan” dari elite partai. Demikian pula kalkulasinya terhadap sudut pandang media massa. Tujuannya agar dapat mengimbangi konsekuensi negatif dari suatu berita kebohongan. Bill Aldair adalah seorang jurnalis, pendiri PoliticFact, dan pemenang penghargaan Pulitzer atas karya jurnalistiknya. 

Potret buram kebohongan politikus, tidak hanya menjadi bahan kajian Aldair. Ipsos Global Trustworthiness Index, suatu lembaga riset pasar dan konsultasi global, juga tertarik untuk menganalisisnya. Berdasarkan survei lembaga yang berbasis di Paris-Perancis pada tahun 2024 itu, politikus menjadi profesi yang paling tidak dipercaya publik Indonesia. Peringkatnya berada di urutan pertama,  dengan raihan 45 persen. Peringkat berikutnya ditempati oleh polisi dan anggota kabinet. Masing-masing meraih proporsi sebesar 41 persen. Sebaliknya profesi yang paling dipercaya , masing-masing diduduki oleh guru (74 persen), dokter (73 persen), dan peneliti (70 persen). 

Aspek medis

Pada dasarnya kebohongan telah “menyatu” dalam kehidupan manusia. Tidak semua kebohongan berkonotasi buruk. Berbagai alasan membuat seseorang “terpaksa harus” berbohong. Bisa jadi sifatnya masih dapat ditoleransi. Dalam istilah psikologi disebut “kebohongan putih”. Misalnya dilakukan demi menghindari masalah, atau agar tidak menyakiti perasaan orang lain. Fenomena unik dan kompleks kebohongan, dapat diamati pada semua budaya. Tidak ada segmen usia tertentu yang bebas dari kebohongan.

Meski demikian, mayoritas orang bisa dikatakan jarang berbuat bohong. Wajar bila kebanyakan orang masih sangat menghargai kejujuran. Telah dibuktikan melalui riset, kejujuran akan membawa kepercayaan. Jujur dan kepercayaan, merupakan modal penting bagi seseorang dalam membangun modal sosial. 

Berbagai riset medis berupaya mengungkap kebohongan dan kejujuran  secara ilmiah. Bagian otak yang disebut korteks prefrontal dan amigdala, bertindak membentuk keseimbangan layaknya “Yin” dan “Yang”.  Area prefrontal berperan merencanakan dan mengendalikan perilaku bohong. Sebaliknya amigdala memicu rasa takut dan cemas, bila seseorang berbohong. Namun tindakan bohong yang berulang dan dianggap biasa, dapat menumpulkan respons amigdala. Akibatnya membuat tindakan bohong lebih “efisien” dilakukan, sehingga memantik risiko perilaku abnormal/patologis. Kondisi itulah yang disinyalir banyak terjadi pada politikus.  Sudah sangat dipahami publik, bahwa seorang politikus “boleh” berbohong, tapi jangan sampai melakukan blunder politik.  Maknanya diharamkan “keseleo bicara”. Tetapi masyarakat juga paham betul, bahwa sebenarnya mereka sedang berbohong melalui pernyataan-pernyataannya. 

Konon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah melakukan sebanyak 30.573 kebohongan selama masa empat tahun (2017-2021) periode pertama jabatannya. Jumlah tersebut identik dengan 21 klaim yang tidak benar dalam satu hari (Glenn Kessler, dkk, Washington Post 2021). Menurut para peneliti, kebohongannya  dimanfaatkan untuk membangun suatu keyakinan palsu. Muaranya bertujuan memperoleh dukungan/simpati publik. 

Manifestasi fisiologi bohong bisa diamati. Misalnya terdeteksi dalam bentuk peningkatan detak jantung dan laju pernapasan yang berat. Bisa juga terjadi kesulitan berbicara,   berkeringat lebih banyak, hingga perubahan-perubahan lainnya, termasuk aliran/tekanan  darah.  Meski tidak memiliki tingkat kebenaran seratus persen, alat deteksi kebohongan (lie detector) dapat mengendus parameter tersebut. 

Humor kebohongan politik

Kata-kata bijak yang dilontarkan Nikita Kruschev , seorang politikus Rusia  sungguh fenomenal. “Politisi itu semuanya sama. Mereka berjanji membangun jembatan, meski sebenarnya tidak ada sungai di sana”. Ada “humor politik” lain yang lebih menggelikan. “Sebelum pemilu, politikus menjanjikan surga kepada anda. Tetapi setelah pemilu, mereka memberikan neraka kepada anda”. Jika publik menagih realisasi janji, mereka dengan cerdas telah menyiapkan janji berikutnya.

—–o—–

*Penulis:

  • Staf pengajar senior di Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya
  • Magister Ilmu Kesehatan Olahraga (IKESOR) Unair
  • Penulis buku:
    – Serial Kajian COVID-19 (tiga seri)
    – Serba-serbi Obrolan Medis
    – Catatan Harian Seorang Dokter
Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, update Ditag dengan:Aspek Medis, Kebohongan, Politikus, Topeng

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

AC Milan dan Inter Milan Resmi Akuisisi San Siro, Siap Bangun Stadion Modern

6 November 2025 By admin

Kementerian Haji Terbitkan Rencana Perjalanan Ibadah Haji 2026

6 November 2025 By admin

Cak Imin: Tunggakan BPJS Kesehatan 23 Juta Peserta Akan Dihapus Mulai Akhir 2025

6 November 2025 By admin

MUI: Seluruh Mantan Presiden yang Wafat Pantas Jadi Pahlawan Nasional

6 November 2025 By admin

NU dan Konjen RRT Surabaya Gagas Kerja Sama Pendidikan dan Kebudayaan

5 November 2025 By admin

Mensos Usulkan Lansia dan Difabel Masuk Penerima Program Makan Bergizi Gratis pada 2026

5 November 2025 By admin

Raja Charles Resmikan David Beckham sebagai Kesatria Kerajaan Inggris

5 November 2025 By admin

Whoosh Direncanakan Tembus Banyuwangi, Konektivitas Jawa Timur Makin Kuat

5 November 2025 By admin

Keluarga di AS Gugat Tesla Atas Dugaan Kematian Akibat Pintu Mobil yang Gagal Berfungsi

4 November 2025 By admin

BGN Aktifkan Kembali Portal Mitra MBG, Pendaftaran SPPG Kini Dibuka Lagi

4 November 2025 By admin

BPKH–MUI Libatkan 4.000 Dai Perkuat Literasi Keuangan Haji

4 November 2025 By admin

FIFA Tolak Banding FAM Terkait Kasus Pemalsuan Dokumen 7 Pemain Naturalisasi

4 November 2025 By admin

Inter Milan Raih Kemenangan atas Hellas Verona, Fiorentina Kembali Tumbang di Kandang

3 November 2025 By admin

Lembaga Wakaf MUI Bentuk Manajemen Pengelola Wisata Halal di Danau Maninjau

3 November 2025 By admin

Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen Liga Inggris, Manchester City Tempel Ketat

3 November 2025 By admin

Tiga Tokoh Indonesia Serukan Perdamaian Dunia di Forum Global Roma

3 November 2025 By admin

Tjangkroekan Djoeang Hadirkan Kuliner Langka Nasi Osek hingga Sego Sadukan di Tugu Pahlawan

2 November 2025 By admin

Mbappe Borong Dua Gol, Real Madrid Tekuk Valencia 4-0

2 November 2025 By admin

Arsenal Mantapkan Posisi di Puncak Klasemen Usai Kalahkan Burnley 2-0

2 November 2025 By admin

Menkomdigi Ungkap Game Online Disusupi Jaringan Teroris, Orang Tua Diimbau Waspada

2 November 2025 By admin

Chivu Siapkan Rotasi Skuad Inter Hadapi Hellas Verona

2 November 2025 By admin

Saudi Perpendek Masa Berlaku Visa Umrah Jadi 1 Bulan

2 November 2025 By admin

Belajar Kesabaran dari Nabi Ya’kub AS: Hikmah Besar dari Ujian Anak-Anak

1 November 2025 By admin

Mencermati Istitaah Kesehatan Haji 2026

1 November 2025 By admin

Israel Serahkan 30 Jenazah Warga Palestina, Serangan Udara Masih Berlanjut di Gaza

1 November 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

November 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Okt    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Universitas Al-Azhar Resmi Buka Program Studi Bahasa Indonesia
  • Derbi Turin Tanpa Pemenang, Juventus dan Torino Berbagi Poin
  • OpenAI Digugat Usai Diduga ChatGPT Dorong Pengguna untuk Bunuh Diri
  • Ketika Sofa, Kasur, dan Sampah Raksasa Mengancam Jantung Drainase Surabaya
  • Sampah Jadi Penyebab Utama Banjir Surabaya

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.