• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Alarm Mencemaskan Program MBG

26 September 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Oleh: Ari Baskoro*

Sebelum mampu mengendarai sepeda motor, seseorang harus mahir terlebih dahulu bersepeda angin. Demikian pula saat mengawali laju bersepeda motor. Harus dimulai dulu dengan menggunakan gigi satu. Tidak mungkin langsung ngebut menggunakan gigi empat, tanpa secara bertahap menggunakan gigi yang lebih rendah.  Demikian pula pohon yang rimbun dan sejuk, mesti ditopang oleh akar dan batang yang kokoh. 

Dua analogi di atas layak diterapkan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hampir semua aktivitas perekonomian, lazimnya dimulai dengan membangun konsep dan sarana yang solid. Operasional program MBG, bisa jadi “melawan” kaidah kelaziman. Demi meraih target kuantitas secara instan, rela “mengorbankan” tata kelola yang mapan. Dampaknya memantik kualitas menu makanan dan penyajian yang substandar. Keracunan dan kelayakan konsumsi pangan, menjadi konsekuensinya. 

Sejatinya MBG berawal dari niat mulia mencerdaskan anak bangsa. MBG bukanlah bisnis waralaba yang menerapkan prosedur standar operasionalnya (PSO) yang “rigid” pada mitranya. Bisnis waralaba menerapkan aturan yang baku. Tidak bisa semau gue. Tata kelolanya dilakukan demi akuntabilitas perputaran roda bisnis. Targetnya jangan sampai mengecewakan pelanggan. Ibaratnya Badan Gizi Nasional (BGN), sebagai “pemberi waralaba” memang memiliki PSO. Tetapi ketika sampai di tangan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai “penerima waralaba”, PSO tersebut bagaikan macan kertas belaka. Tidak ada sanksi hukum, bila melakukan “wanprestasi”. BGN pun tidak memiliki instrumen yang cukup untuk melakukan waskat pada SPPG.  Terutama perihal mengaudit aspek teknis, keamanan dan kualitas pangan.

MBG memiliki “pelanggan” tetap. Tidak perlu membayar. Apakah karena sifatnya yang gratis itu, sah  melarang komplain bila tidak sesuai harapan ? Realitas di lapangan menunjukkan, keracunan MBG dianggap sebagai “musibah”. Karenanya “pelanggan” harus “pasrah” menerima nasib. Tanpa harus boleh melakukan upaya hukum ataupun perlawanan moril.  Bersamaan dengan percepatan target penerima manfaat, secara mengenaskan diikuti lonjakan kasus keracunan pangan. Jumlahnya cukup signifikan. Sedikitnya mencapai sekitar 5.626 orang yang tercatat menjadi korban. Sangat mungkin jumlahnya melampaui angka tadi. Pasalnya keracunan pangan bagaikan fenomena puncak gunung es. Dampaknya kepercayaan masyarakat pada program mulia itu menjadi taruhannya. 

Tantangan MBG

Siapa pun rakyat Indonesia, pasti mendukung esensi program mulia tersebut.  Demi suksesnya meraih Indonesia emas 2045, diperlukan dukungan banyak faktor. Contohnya pada aspek pengentasan tengkes, gizi buruk, peningkatan sumber daya manusia (SDM), dan pemerataan kondisi sosial rakyat. Tetapi tujuan luhur tanpa konsep penataan yang matang dan terprogram secara sistematis, berpotensi mengundang masalah. 

Setelah bergulir beberapa waktu, program MBG diwarnai beberapa kendala. Paling menonjol terkait dengan pengelolaan menu yang tidak berbasiskan standar higiene dan keamanan pangan.  Manajemen pengumpulan bahan, pengemasan, suplai, hingga penyaluran makanan, belum memiliki regulasi teknis yang memadai. Dampaknya memicu terjadinya keracunan makanan secara beruntun di berbagai daerah. 

Keracunan makanan

Kontaminasi makanan oleh mikroba ataupun toksin, merupakan penyebab keracunan. Cemaran mikroba berupa bakteri, virus, parasit, atau jamur, umumnya tidak langsung    menimbulkan gejala seketika. Perlu waktu beberapa jam hingga berhari-hari, tergantung waktu inkubasi masing-masing mikroba. Rentang waktu menyantap makanan hingga diawalinya gejala, sangat berkorelasi dengan jumlah kontaminan. 

Ada pula substansi dalam bahan makanan yang bersifat toksik. Misalnya zat kimia berupa pestisida, obat-obatan, dan zat beracun alami (jamur beracun, ikan karang, ikan buntal, dan sebagainya). Enterotoksin yang dihasilkan oleh mikroba tertentu (contohnya Staphylococcus aureus), dapat segera mengakibatkan gejala akut. Dalam hitungan satu hingga enam jam, umumnya menimbulkan muntah-muntah, pusing, dan diare. 

Mayoritas keracunan pangan disebabkan cara pengelolaan, persiapan, ataupun penyimpanan makanan yang tidak proporsional. Pada hakikatnya banyak terkait dengan   penerapan standar higiene yang buruk. Keracunan karena bakteri, mestinya dapat dicegah dengan memasaknya secara sempurna pada suhu di atas 74oC. Pasalnya bakteri dapat tumbuh optimal, pada kisaran suhu empat hingga 60oC (“zona bahaya”). Meski demikian, banyak toksin mikroba yang tidak hancur dengan pemanasan. 

Cara yang tepat mencegah efek negatif keracunan bahan baku makanan, dengan  membilas hasil bumi dan menyimpannya dengan cara yang tepat. Rajin mencuci tangan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), merupakan keharusan.

Evaluasi

Target MBG tidak bisa instan. Mungkin hingga pemerintahan Prabowo-Gibran berakhir, niscaya sasaran itu belum akan tercapai. Namun target antara harus segera dipatok. Misalnya pada status antropometri penerima program MBG. Pengukuran tinggi dan berat badan, mesti diukur secara berkala. Dari sisi kecukupan gizi, dapat diukur juga   kadar hemoglobin. Sebab anemia gizi merupakan salah satu indikator defisiensi nutrisi pada seseorang. Berkurangnya angka absensi karena sakit ataupun peningkatan prestasi siswa, bisa pula dijadikan tolok ukur.

Pengambilan kebijakan politis pada situasi yang tepat, niscaya berbuah kemaslahatan. Namun bila tidak dilakukan dengan perhitungan yang cermat, berpeluang  merugikan banyak pihak. 

—–o—–

*Penulis :

  • Pengajar senior di :
    • Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam             FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya
    • Magister Ilmu Kesehatan Olahraga (IKESOR) Unair
  • Penulis buku :
    • Serial Kajian COVID-19 (tiga seri) 
    • Serba-serbi Obrolan Medis
    • Catatan Harian Seorang Dokter
    • Sisi Jurnalisme Seorang Dokter (dua seri)
Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, update, wawasan Ditag dengan:Alarm, Ari Baskoro, MBG, Mencemaskan, Program MBG

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

BNPB: 24 Daerah Masuk Tahap Transisi Darurat ke Pemulihan

27 Desember 2025 By admin

Dirjen Bina Haji: Kartu Nusuk Dibagikan di Asrama Haji sebelum Keberangkatan

27 Desember 2025 By admin

Forkopimda Banda Aceh Imbau Warga Tak Rayakan Tahun Baru 2026

27 Desember 2025 By admin

Tangis dan Imunitas di Tengah Bencana

26 Desember 2025 By admin

Senja Keemasan di Kerandangan, Saat Lombok Berbisik Lewat Cahaya

26 Desember 2025 By admin

Paus Leo XIV Soroti Krisis Kemanusiaan Gaza dalam Pesan Natal

26 Desember 2025 By admin

Rais Aam dan Ketum PBNU Sepakat Islah, Muktamar Digelar Bersama

26 Desember 2025 By admin

“Code Blue” Bencana Sumatera

25 Desember 2025 By admin

Kapal yang Menantang Waktu: Restorasi Kapal Firaun Khufu di Grand Egyptian Museum

25 Desember 2025 By admin

China Harap AS Berlaku Adil dalam Transaksi TikTok

25 Desember 2025 By admin

Belgia Ajukan Intervensi di Kasus Gaza di ICJ

24 Desember 2025 By admin

Arsenal Lolos Dramatis ke Semifinal Carabao Cup

24 Desember 2025 By admin

Kaleidoskop Media Massa 2025: Perlu Intervensi Negara Menjaga Eksistensi Media

24 Desember 2025 By admin

UGM Bentuk Tujuh Pokja Tanggulangi Bencana Hidrometeorologi di Sumatra

24 Desember 2025 By admin

Stok Pangan Surabaya Aman Delapan Bulan Jelang Nataru

24 Desember 2025 By admin

Mentan Tegaskan Impor Pangan Ilegal Tak Ditoleransi

24 Desember 2025 By admin

4 Kebiasaan Dokter Onkologi untuk Menurunkan Risiko Kanker

23 Desember 2025 By admin

Iran Tegaskan Program Rudal Tak Bisa Dirundingkan

23 Desember 2025 By admin

Hantam Bologna 2-0, Napoli Juarai Piala Super Italia

23 Desember 2025 By admin

Albanese Minta Maaf, Australia Siapkan Reformasi Pascapenembakan Bondi

23 Desember 2025 By admin

Menghayati Kasih Sayang Ibu, Perspektif Genetika-Imunologi

22 Desember 2025 By admin

Pemerintah Siapkan PP Atur Jabatan Sipil Anggota Polri

22 Desember 2025 By zam

Gus Yahya Tegaskan Patuh Putusan Musyawarah Kubro dan Dorong Islah PBNU

22 Desember 2025 By zam

Barca Perlebar Jarak dari Real Usai Tekuk Villarreal 2-0

22 Desember 2025 By zam

MU Tumbang 1-2 dari Aston Villa di Villa Park

22 Desember 2025 By zam

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Desember 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  
« Nov    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Arsenal Hajar Villa 4-1, Kokoh di Puncak
  • Unesa Kukuhkan 11 Guru Besar dari Beragam Kepakaran
  • Permintaan Tiket Piala Dunia 2026 Cetak Rekor Baru
  • Samudra Api di Balik Gurun: Pesona Ajaib Laut Merah Mesir
  • Gol Lautaro Martinez Antar Inter Milan ke Puncak Klasemen Serie A

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.