
Kalah dan menang dalam sebuah kontestasi adalah sesuatu yang wajar. Menang harus bermartabat dan kalah juga harus terhormat. Pendekatan tersebut mencerminkan sikap yang bijaksana terhadap kemenangan dan kekalahan dalam kontestasi atau persaingan.
Kehidupan seringkali melibatkan situasi di mana seseorang bisa menang atau kalah, dan penting untuk memahami bahwa kedua pengalaman tersebut merupakan bagian alami dari perjalanan hidup.

Grand Master Grounded Business Coach, Dr. Imam Muhajirin Elfahmi, S.Pd, S.H, M.M atau akrab dipanggil dengan Coach Dr. Fahmi mengatakan, berdasarkan prinsip single factor of success Jims Collin, maka jika kita kalah, berkatalah bahwa kita tidak meratap, tidak mengeluh, tidak menyerang, tidak mencari alibi, tidak mencari alasan, tidak mencari pembenaran, tidak mencari kambing hitam dan tidak mencari pelampiasan.
“Kita akan memperbaiki team dan menyiapkan tim untuk menang di pertarungan berikutnya,” tegas Coach Fahmi. Dalam diskusi kecil melalui WA Group ICMI Jatim Official, Sabtu (17/2/2024) Coach Fahmi menandaskan, kekalahan justru akan lebih baik untuk membuka ruang muhasabah, perbaikan, koreksi diri, perbaikan, mawas diri, dan ruang perubahan diri. Coach Fahmi mengajak kaum intelektual Islam untuk memperbaiki strategi berjuang.
“Yang takut Tuhan perlu memperbaiki cara bermain dan kekuatan strateginya agar bisa menang melawan yang tidak takut kepada Tuhan,” lanjut Coach Fahmi yang juga Founder Grounded Business Coaching.
Penulis buku best seller tentang bisnis dan kepemimpinan tersebut juga menegaskan, tidak ada dalil tentang kekalahan selain perintah untuk segera memperbaiki diri agar menang pada pertempuran berikutnya.
“Jika tim saya kalah, maka saya hanya bicara tentang ruang perbaikan, ruang koreksi, kritik internal, peningkatan, kemajuan dan ruang pembelajaran,” ajak Coach Fahmi.
Mengutip Al Quran surat Hud ayat 88, Coach Fahmi mengajak umat Islam menjadi bagian dari ulama dan saintis yang tidak rusak, di tengah kerusakan kita jadi pembawa perbaikan. (ian)
Tinggalkan Balasan