Surabaya (Trigger.id) – Pemerintah Indonesia telah menyiapkan sekitar 37 ribu penyuluh pertanian untuk mendukung program swasembada pangan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kemandirian sektor pertanian dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Penyuluh pertanian bertugas memberikan bimbingan teknis, edukasi, dan pendampingan kepada petani terkait penggunaan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan hasil panen, penerapan praktik pertanian berkelanjutan, seperti pemanfaatan pupuk organik dan rotasi tanaman, manajemen pengairan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim serta diversifikasi pangan lokal untuk mengurangi ketergantungan pada komoditas tertentu.
Pemerintah mengadakan pelatihan intensif bagi penyuluh untuk memperbarui pengetahuan mereka menyangkut teknologi pertanian presisi, seperti penggunaan drone untuk pemetaan lahan, digitalisasi pertanian melalui aplikasi yang membantu petani dalam pemantauan tanaman, distribusi hasil panen, dan akses pasar serta pengelolaan pasca panen untuk meminimalkan kerugian hasil produksi.
Penyuluh pertanian juga bekerja sama dengan lembaga pendidikan dalam riset dan inovasi pertanian, pendampingan kelompok tani untuk memperkuat kelembagaan petani agar lebih tangguh menghadapi tantangan pasar dan pemberdayaan generasi muda (petani milenial) untuk menciptakan regenerasi di sektor pertanian.
Untuk mendukung tugas penyuluh, pemerintah juga menyiapkan aksesibilitas alat dan mesin pertanian (alsintan) seperti traktor, pompa air, dan peralatan modern lainnya, pembangunan infrastruktur pendukung: irigasi, jalan desa, dan gudang penyimpanan hasil panen.
Dengan keberadaan 37 ribu penyuluh pertanian, pemerintah berharap dapat meningkatkan hasil panen komoditas utama seperti padi, jagung, dan kedelai, mengurangi ketergantungan impor pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi usaha tani.
Melalui kolaborasi lintas sektor dan optimalisasi peran penyuluh pertanian, program ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan nasional dan menciptakan sektor pertanian yang lebih mandiri dan berdaya saing global. (ian)
Tinggalkan Balasan