Jazz era ragtime merupakan salah satu periode penting dalam perkembangan musik jazz di awal abad ke-20, yang berakar dari Ragtime, sebuah gaya musik yang populer pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Ragtime adalah bentuk musik instrumental yang ditandai dengan ritme sinkopasi (ketukan yang tidak terduga atau off-beat) dan biasanya dimainkan di piano.
Definisi Jazz Era Ragtime:
- Ragtime: Secara khusus, ragtime adalah genre musik yang berkembang dari komunitas Afrika-Amerika di akhir 1800-an dan merupakan salah satu pendahulu jazz. Musik ragtime menggabungkan melodi yang ceria dan ritmis, dengan ritme sinkopasi yang menjadi ciri khasnya. Genre ini biasanya memiliki pola ritmis yang teratur dengan melodi yang dimainkan “off-beat,” yang memberi nuansa segar dan energik.
- Awal Jazz: Ragtime menjadi salah satu fondasi awal dari musik jazz, yang muncul pada awal 1900-an di kota-kota seperti New Orleans, Chicago, dan New York. Pada era ini, ragtime mulai bertransisi menjadi jazz dengan pengaruh improvisasi, instrumen yang lebih variatif, dan gaya bermain yang lebih bebas. Jazz pada periode awal ini juga mulai menggabungkan unsur blues dan gospel, yang memperkaya nuansa emosional dan spiritual musik tersebut.
Pelopor Jazz pada Era Ragtime:
- Scott Joplin: Dikenal sebagai “Raja Ragtime,” Scott Joplin adalah salah satu komponis ragtime paling terkenal. Karyanya yang paling ikonik adalah “Maple Leaf Rag” dan “The Entertainer.” Joplin mengembangkan struktur ragtime yang ketat dan teratur, namun dengan sentuhan sinkopasi khas. Karya-karyanya menjadi sangat populer dan memengaruhi banyak musisi jazz setelahnya.
- Jelly Roll Morton: Salah satu tokoh kunci dalam transisi dari ragtime ke jazz. Jelly Roll Morton adalah komposer dan pianis jazz yang terkenal karena inovasinya dalam musik jazz awal. Ia sering dianggap sebagai salah satu orang pertama yang secara sadar menciptakan musik jazz dengan menggabungkan unsur ragtime, blues, dan improvisasi. Karya-karya seperti “Jelly Roll Blues” menunjukkan bagaimana ia membangun jembatan antara ragtime dan jazz.
- James P. Johnson: Seorang pianis jazz yang dikenal sebagai “Bapak Stride Piano,” James P. Johnson mengembangkan gaya bermain piano yang lebih kompleks dari ragtime dan dikenal dengan karyanya seperti “The Charleston” dan “Carolina Shout.” Gaya stride-nya merupakan perkembangan penting dalam jazz piano dan sangat dipengaruhi oleh ragtime.
- Eubie Blake: Seorang komposer dan pianis ragtime yang juga memainkan peran penting dalam pengembangan jazz. Blake terkenal dengan lagu-lagu seperti “Charleston Rag” dan “Memories of You,” dan ia adalah salah satu pionir yang membawa musik ragtime ke panggung Broadway.
- Louis Armstrong: Meskipun lebih dikenal di era yang sedikit lebih lambat, Louis Armstrong mulai muncul di akhir masa kejayaan ragtime dan memainkan peran penting dalam perkembangan jazz klasik. Gaya bermain trompetnya yang penuh improvisasi membawa jazz ke era baru, melampaui batas-batas ragtime.
Ciri-Ciri Jazz Era Ragtime:
- Sinkopasi: Ritme yang tidak biasa, di mana aksen ditempatkan pada ketukan lemah atau di antara ketukan yang diharapkan.
- Pola Melodi yang Berulang: Ragtime sering menggunakan struktur yang diulang dalam bentuk tertentu.
- Improvisasi: Meskipun pada awalnya tidak banyak improvisasi dalam ragtime, ketika berkembang menjadi jazz, elemen improvisasi menjadi semakin dominan.
- Piano Dominan: Ragtime pada awalnya adalah gaya musik piano, meskipun kemudian alat musik lain seperti terompet dan klarinet juga diperkenalkan dalam jazz.
Jazz era ragtime adalah fondasi bagi banyak perkembangan musik jazz selanjutnya, dan para pelopornya membantu menciptakan genre yang menjadi salah satu warisan budaya terbesar Amerika di dunia.
—000—
*Pemimpin Redaksi Trigger.id
Tinggalkan Balasan