Surabaya (Trigger.id) – Ada tips untuk mencegah penularan virus flu Singapura supaya warga tidak panik dan bisa melakukan antisipasi secara dini. Sebab data Dinas Kesehatan Kota Surabaya, sejak Januari sampai 16 April 2024 ini sudah ada 61 orang penderita terkena virus flu Singapura.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya membagikan tips pencegahan.
- Rutin cuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Khususnya setelah BAB, mengganti popok anak dan saat menyiapkan dan sebelum makan.
- Tidak berbagi alat makan dan minum, serta kontak dekat dengan seseorang yang sedang sakit.
- Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk, bisa dengan memakai tisu atau menggunakan lipat siku bagian dalam.
- Rutin membersihkan dengan benar benda yang dapat menjadi media penularan virus seperti gagang pintu, meja, dan remote tv.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, flu Singapura merupakan salah satu penyakit yang disebabkan infeksi strain coxsackievirus dan yang paling sering adalah jenis A16.
Gangguan ini disebut juga dengan penyakit tangan (hand), kaki (foot), dan mulut (mount) atau HMFD. Flu Singapura ini dapat menimbulkan tanda berupa lepuhan atau luka pada mulut, serta ruam di tangan dan kaki.
Saat terjadi, gejala yang timbul umumnya ringan sehingga dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Penyakit flu Singapura merupakan penyakit infeksi virus yang dapat sembuh sendiri (self limited disease) tanpa pemberian terapi antivirus.
“Dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari,” kata Nanik Sukristina, Kamis (18/4).
Nanik membenarkan, jumlah kasus flu Singapura sudah ditemukan di Kota Surabaya sejak Januari hingga 16 April 2024 sebanyak 61 kasus. Semua kasus ditemukan di rumah sakit dan dilakukan tatalaksana layanan sesuai standar dan rawat jalan oleh dokter yang menangani.
Kasus flu Singapura teridentifikasi berdasarkan wawancara medis dan hasil pemeriksaan fisik dari gejala/keluhan kepada pasien yang dilaporkan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan pada aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).
Ia menambahkan, tatalaksana penanganan flu Singapura berupa terapi suportif untuk mengurangi ketidaknyamanan penderita, dan hidrasi untuk mencegah dehidrasi.
Dari 61 kasus yang ditemukan di rumah sakit, dilakukan perawatan jalan karena kondisi secara umum baik, apalagi sebagian besar kasus flu Singapura bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari tanpa pengobatan khusus.
Dinkes mengimbau warga yang terpapar segera datang dan berobat ke fasilitas layanan kesehatan terdekat apabila mengalami gejala demam, sakit tenggorokan, sariawan yang terasa nyeri di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi, dan ruam yang biasanya di telapak tangan, telapak kaki, dan terkadang di pantat.
“Tidak gatal, ruam mungkin tampak merah, putih, abu-abu, atau hanya terlihat sebagai benjolan kecil. Lalu batuk dan kehilangan selera makan. Ssegera datang dan berobat,” tegasnya.
Bila terjangkit flu Singapura, yang harus dilakukan yaitu dengan memenuhi nutrisi yang cukup bagi penderita, memberikan obat anti panas jika penderita demam, dan memberikan anti nyeri apabila mengalami nyeri pada tubuh. (kai)
Tinggalkan Balasan