
Jakarta (Trigger.id) – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) Ahmad Muzani menilai tekad Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan impor beras pada 2025 bisa terwujud bila stok pangan dalam negeri kuat.
“Sehingga kemungkinan di 2025 pemerintah untuk tidak mengimpor beras seperti yang disampaikan Pak Presiden Prabowo bisa terjadi. Mudah-mudahan itu bisa terwujud, tapi menurut saya sih jangan dipaksakan karena stok pangan meskipun saat ini longgar, cukup bagus, tetap stok pangan harus cukup kuat,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip ANTARA, Senin (09/12).
Menurut dia, pernyataan Prabowo yang berkeyakinan Indonesia tidak akan mengimpor beras pada 2025 didukung dengan sejumlah upaya-upaya swasembada beras yang tampak membuahkan hasil.
Dia menuturkan bahwa berdasarkan laporan yang diperolehnya pencetakan sawah-sawah baru di banyak tempat, termasuk di Merauke, Papua; serta intensifikasi sawah; perbaikan irigasi; penambahan anggaran pupuk; hingga perbaikan benih; mulai menunjukkan hasil yang signifikan.
“Pernyataan itu didukung karena ada upaya-upaya yang makin kuat bahwa misalnya percetakan sawah baru di Merauke dan di banyak tempat mulai menunjukkan hasil yang konkret,” ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk menghentikan impor beras jika stok pangan dalam negeri kuat. Target ini merupakan bagian dari visi besar swasembada pangan yang diusungnya. Prabowo optimistis bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dalam waktu 4-5 tahun melalui strategi seperti mencetak food estate dan memperluas lahan panen untuk padi, jagung, dan singkong.
“Saya telah mencanangkan Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,” kata Prabowo dalam pidato perdananya di agenda pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2024-2029 di Kompleks DPR/MPR, Ahad, 20 Oktober 2024.
Namun, Indonesia masih menghadapi tantangan besar, termasuk ketergantungan pada impor beras yang tercatat tinggi, mencapai 2,5 juta ton dalam semester pertama 2024. Untuk mengurangi impor dan memperkuat ketahanan pangan, diperlukan langkah strategis seperti optimalisasi lahan, modernisasi pertanian, dan kebijakan pendukung yang terintegrasi,
Langkah ini bertujuan agar Indonesia tidak hanya swasembada tetapi juga mampu menjadi lumbung pangan dunia. (bin)
Tinggalkan Balasan