
Jombang (Trigger.id) – Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, mendukung KH M Yusuf Hasyim untuk memperoleh gelar pahlawan nasional atas kontribusinya dalam perjuangan mempertahankan NKRI dan pengembangan pendidikan Islam. Hal ini disampaikannya dalam acara Bedah Buku Biografi KH M Yusuf Hasyim: Kiai Militer Pengawal Ideologi NKRI Berbasis Pesantren di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Senin (3/2).
Khofifah menekankan bahwa banyak ulama dan kiai NU yang telah berjasa besar bagi bangsa, baik dalam persiapan maupun mempertahankan kemerdekaan. Namun, jejak perjuangan mereka masih kurang terdokumentasi secara lengkap.
“Sebenarnya banyak ulama dan kiai kita yang sudah memenuhi kualifikasi untuk mendapatkan gelar pahlawan. Bukan beliau yang ingin menjadi pahlawan, tapi referensi perjuangan ulama kita sangat banyak. Jika kita tidak berikhtiar, sayang sekali,” ujar Khofifah.
KH M Yusuf Hasyim, putra pendiri NU KH Hasyim Asy’ari, dikenal sebagai ulama yang juga berperan di dunia militer. Salah satu jasanya yang diungkap dalam buku biografi tersebut adalah perjuangannya bersama TNI Siliwangi dalam mengamankan Pondok Pesantren Gontor dari ancaman PKI, sehingga pesantren tersebut dapat terus berkembang hingga saat ini.
Selain itu, KH M Yusuf Hasyim juga dikenal sebagai komandan pertama Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Menurut Khofifah, perannya ini menunjukkan bahwa ia tidak hanya mengajarkan ilmu agama kepada santri, tetapi juga menanamkan kedisiplinan dan wawasan kebangsaan sebagai bentuk bela negara.
Khofifah menegaskan pentingnya dokumentasi perjuangan ulama agar tidak hilang ditelan zaman dan dapat menjadi referensi bagi generasi mendatang. “Kalau tidak ada yang menuliskannya secara serius, maka akan besar kemungkinan perjuangan mereka tidak akan tercatat lengkap ke depannya,” tuturnya.
Buku biografi KH M Yusuf Hasyim ini diharapkan menjadi pengingat akan jasa besar ulama dalam membangun dan mempertahankan Indonesia. Dukungan terhadap usulan gelar pahlawan bagi KH M Yusuf Hasyim pun diharapkan mendapat respons positif dari pemerintah. (ian)
Tinggalkan Balasan