

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperbaiki diri. Salah satu nilai utama yang ditekankan dalam bulan Ramadhan adalah kesabaran. Kesabaran dalam Islam bukan hanya tentang menahan amarah, tetapi juga mencakup keteguhan dalam menjalankan ibadah, menahan diri dari hal-hal yang dilarang, serta tetap teguh dalam menghadapi ujian hidup.
Puasa mengajarkan umat Islam untuk menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Hal ini merupakan bentuk latihan kesabaran yang sangat efektif. Dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan:
“Puasa itu adalah perisai, maka janganlah ia berkata-kata keji dan berbuat bodoh. Jika seseorang mencacinya atau mengajaknya bertengkar, hendaklah ia berkata: ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa’.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa kesabaran dalam puasa bukan hanya dalam menahan lapar dan haus, tetapi juga dalam menjaga lisan dan sikap agar tidak melakukan hal yang buruk.
Kesabaran dalam Beribadah
Bulan Ramadhan juga mengajarkan kesabaran dalam melaksanakan ibadah yang lebih banyak dibanding bulan lainnya, seperti shalat tarawih, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)
Pahala kesabaran dalam beribadah sangat besar, terutama di bulan Ramadhan yang penuh dengan limpahan rahmat dan ampunan dari Allah.
Kesabaran dalam Menghadapi Ujian
Bulan Ramadhan sering kali menjadi bulan ujian bagi sebagian orang, baik itu dalam bentuk rasa lelah, godaan hawa nafsu, maupun kesulitan lainnya. Namun, Allah SWT berjanji memberikan pertolongan kepada orang-orang yang bersabar. Dalam Al-Qur’an disebutkan:
“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 45)
Dengan kesabaran, seseorang akan lebih mampu mengendalikan dirinya, berpikir jernih, dan menghadapi setiap ujian dengan keimanan yang kuat.
Kesabaran dalam Berinteraksi dengan Sesama
Selama bulan Ramadhan, interaksi sosial sering kali meningkat, baik dalam keluarga maupun masyarakat. Ini menjadi kesempatan untuk melatih kesabaran dalam menghadapi perbedaan pendapat, menahan diri dari perbuatan buruk, serta lebih banyak berbuat baik. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan keji, maka Allah tidak butuh dengan lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari)
Hadits ini mengingatkan bahwa kesabaran dalam menjaga lisan dan akhlak lebih utama dibanding sekadar menahan lapar dan haus.
Ramadhan adalah momentum terbaik untuk melatih kesabaran dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan menjalankan ibadah puasa dan amalan lainnya dengan penuh kesabaran, seorang Muslim akan mendapatkan ketenangan hati, peningkatan kualitas ibadah, dan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya:
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)
Semoga kita semua mampu menjadi pribadi yang lebih sabar dan bertakwa di bulan Ramadhan dan seterusnya. Aamiin.
—000—
*Akademisi UINSA Surabaya dan Pengasuh Pesantren Miftahul Ula Surabaya
Tinggalkan Balasan