Ponorogo ( Trigger.id) – Warga Jawa Timur patut bangga karena salah satu putri terbaiknya membawa nama harum bangsa di ajang internasional Jujitsu di Bahrain, akhir Maret 2022 lalu.
Adalah Kolonel (Kes) Dra Yuni Rukmawati MM yang baru saja dipercaya sebagai salah satu wasit (referee) pada ajang 6th AsianChampionship Jujitsu di Bahrain. “Banggalah, saya referee satu-satunya dari Indonesia dalam momen internasional ini,” ujar Kolonel Yuni Rukmawati, Minggu, (10/4).
Wanita Angkatan Udara (Wara) asli kelahiran Kota Reog Ponorogo ini sehari-harinya menjabat sebagai Pa Ahli Bidang Pengembangan Bisnis BLU Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSP AU) dr S Hardjolukito, Yogyakarta.
Sebagai perwira menengah (pamen) aktif, Kolonel Yuni tentu sudah mendapat izin dan arahan dari atasan yakni Kepala RSP TNI AU dr S Hardjolukito, Marsekal Pertama TNI Dr Mukti A Berlian, Sp.BD, Sp.KP.
“Tetap patuh dan komit dengan korps TNI AU. Atas seizin pimpinan saya berangkat sekaligus dalam rangka menimba ilmu dan pengalaman,” urai alumnus SMPN 1 Jetis Ponorogo ini.
Kepiawaiannya dalam olahraga beladiri jujitsu diawali sebagai atlet dan pelatih yang kemdian mengantarkan Kolonel Yuni menjadi seorang wasit andalan Indonesia.
Memang wanita enerjik ini sudah mengasah bakat olahraga sejak masih kuliah di Fakultas Pendidikan Olahraga & Kesehatan (FPOK) IKIP Negeri Surabaya (kini Universitas Negeri Surabaya/Unesa, red). Bakat itu makin terasah saat masuk dunia militer lewat jalur Wajib Militer (kini namanya, jalur perwira karir, red).
Kini Kolonel Yuni merupakan anggota referee Jujitsu Asian Union (JJAU) / Jujitsu International federation (JJIF) dan seorang Ketua Komisi Wasit Nasional di Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI). Serta satu-satunya perempuan diantara 15 wasit nasional. Bukan itu saja. Alumnus SMAN 2 Ponorogo ini juga seorang pelatih penyandang DAN 5 Black belt Jujitsu dari Institut Jujitsu Indonesia (IJI).
Ajang Asian Championship Jujitsu ini merupakan agenda rutin setiap tahun yang diadakan oleh JJAU yang pelaksanaannya secara bergantian di negara-negara Asia.
Bahrain merupakan event ke 6 yang diikuti oleh 20 negara di kawasan Asia.
Nomor yang dipertandingkan adalah Newaza System, FightingSystem, Duo Show dan Contact Jujitsu. Kolonel Yuni duta wasit dari Indonesia mendapatkan tugas sebagai Referee Duo Sho System dan Contact JuJitsu.
“Sebenarnya sempat ada rasa gamang dan ragu berdiri menjadi match referee namun karena sudah menjadi tekad dan harus melaksanakan, rasa kawatir itu bisa ditepis,” cerita istri dosen Unesa Surabaya ini.
H
Kolonel Yuni berpesan beladiri Jujitsu bukan untuk ditakuti tapi kenali agar menyukai. “Dan praktek-kan sebagai tameng raga,” pungkasnya. (kai)
Budi Raharja mengatakan
Wanita Hebat