
Surabaya (Trigger.id) — Aktor kawakan Robert De Niro kembali melontarkan kritik tajam terhadap mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam pidatonya saat menerima penghargaan Palme d’Or kehormatan di Festival Film Cannes ke-78 yang digelar di French Riviera, Prancis.
Penghargaan prestisius tersebut diserahkan langsung oleh rekannya, aktor Leonardo DiCaprio, sebagai bentuk penghormatan atas perjalanan panjang De Niro di dunia perfilman internasional. Dalam pidato penerimaannya, De Niro menyinggung kondisi demokrasi di Amerika Serikat yang menurutnya kini tengah dalam ancaman.
“Di negara saya, kami sedang berjuang keras mempertahankan demokrasi yang dulu kami anggap biasa saja,” ucap De Niro, seperti dikutip dari laman ABC, Kamis (15/5/2025). Ia menegaskan bahwa seni memiliki peran penting dalam menjaga nilai-nilai demokratis, karena sifatnya yang inklusif, merangkul keberagaman, dan mencari kebenaran.
De Niro juga menyoroti kebijakan Trump yang baru-baru ini menunjuk dirinya sebagai kepala John F. Kennedy Center for the Performing Arts, serta pengumuman tarif 100 persen untuk film-film asing. “Bayangkan saja, presiden yang tidak berbudaya ini memimpin lembaga seni ternama, memotong dana untuk seni, humaniora, dan pendidikan, lalu mengenakan tarif tinggi terhadap karya kreatif dari luar negeri. Ini jelas tidak bisa diterima,” ujar De Niro lantang.
Ia menambahkan, “Kreativitas tidak bisa dihargai dengan uang, namun kini dikenai tarif. Ini bukan hanya masalah Amerika, tapi masalah global.”
Pidato De Niro disambut tepuk tangan meriah dari sejumlah artis seperti Halle Berry dan Jeremy Strong yang hadir di atas panggung. Ia mengajak komunitas seni dan publik untuk tidak tinggal diam, melainkan aktif menyuarakan kepedulian mereka secara damai dan terorganisir, termasuk melalui pemilu.
De Niro, yang kini berusia 81 tahun, menerima Palme d’Or kehormatan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya selama lebih dari lima dekade di dunia film dan keterlibatannya dalam sejarah panjang Festival Cannes.
Festival Film Cannes tahun ini turut diwarnai kontroversi lain, termasuk putusan hukum terhadap aktor Gérard Depardieu atas kasus pelecehan seksual, serta kebijakan baru festival yang melarang ketelanjangan dan pakaian berlebihan di karpet merah sebagai bagian dari “kode kesopanan” yang diperbarui. Festival ini berlangsung dari 14 hingga 24 Mei 2025. (bin)
Tinggalkan Balasan