Lumajang (Trigger.id) – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mendampingi Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin meninjau progres pembangunan Hunian Sementara (Huntara) dan Hunian Tetap (Huntap) bagi penyintas erupsi Gunung Semeru di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Kamis (2/6/2022).
Mengutip Diskominfo Jatim, Wapres RI Ma’ruf Amin menjelaskan, pemerintah pusat dan daerah telah menunjukkan komitmen kepada penyintas erupsi gunung Semeru dengan membangun 1.951 Huntara dan Huntap.
Dari 1.951 unit target yang dicanangkan, Ma’ruf Amin mengaku sebagian besar sudah terbangun dan sudah ada yang menempati Huntara. Akan tetapi, belum semua huntap selesai, namun akan diselesaikan dalam waktu yang singkat oleh BNPB dan Pemerintah Kabupaten Lumajang.
“Paling lambat 3 bulan selesai dan warga sudah bisa tinggal di sini termasuk menikmati fasilitas lainnya,” kata Wapres Ma’ruf.
Wapres Ma’ruf Amin juga menambahkan bahwa ke depan akan diusahakan setiap warga yang menempati huntap memperoleh sertifikat rumah. “Akan kami usahakan untuk memperoleh sertifikat,” tuturnya sambil didampingi Wagub Emil dan Bupati Lumajang Thoriq Haq.
Dengan demikian, Wapres Ma’ruf mengingatkan kepada seluruh penyintas erupsi Gunung Semeru yang menempati Huntap untuk tidak menjual rumah tersebut.
“Saya pesan, jangan sampai menjual rumahnya karena suasana di sini nyaman dan membuat betah. Jadi tidak mustahil melihat suasana yang enak dan nyaman maka dijual. Ini suatu hal yang kita syukuri bersama,” pesannya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada kepala BNPB, Kementerian PUPR, gubernur dan wakil gubernur serta pemerintah daerah semua bekerja sehingga mampu memberikan tempat tinggal yang nyaman untuk penyintas erupsi gunung Semeru,” tandasnya.
Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Kab Lumajang per 31 Mei 2022, target pembangunan Hunian Tetap (Huntap) sebanyak 1.951 unit. Rinciannya yang selesai dibangun sebanyak 1.887 unit, lalu yang masih proses pembangunan sebanyak 64 unit.
“Nantinya pembangunan huntap ditargetkan selesai pada 11 Juni 2022 dengan mengerahkan 2 ribu tenaga kerja,” kata dia.
Luas lahan lahan Huntap di desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang seluas 81,55 ha. Di sana, kata Wagub Emil akan dibangun 1.951 unit huntap. Masing-masing huntap dibangun dengan luas tanah 10×14 meter persegi berukuran 6×6 meter persegi.
“Nantinya, di dalam rumah tersebut terdapat 1 kamar utama/tamu, 2 kamar tidur, 1 toilet dan teras depan,” ujarnya.
Mengenai design dan spesifikasi teknis huntap, Emil mengaku, pihak Kementerian PUPR menggunakan konsep bulid back better atau konsep rumah tahan gempa sistem RISHA. “Saat ini, sebanyak 130 unit Huntara dan Huntap telah dihuni 32 KK yang berasal dari balai desa,” tuturnya.
Lebih lanjut, untuk Huntara yang dibangun sebanyak 1.951. Rinciannya, Huntara selesai dibangun 437 unit, proses pembangunan 452 serta Huntara yang belum dibangun sebanyak 1.062. “Nantinya, Huntara akan dibangun oleh Kepala BNPB bersama Pemkab Lumajang,” tuturnya.
Di sela-sela peninjauan huntap dan Huntara, terlihat raut wajah penyintas erupsi gunung Semeru sumringah. Mereka lega setelah beberapa bulan tinggal di pengungsian, kini mereka bisa menempati huntap seperti yang dirasakan pasangan Junaedi (40) dan Tika (27).
Tika mengucap syukur dan berterima kasih atas perhatian Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil dan Bupati Lumajang dan seluruh pihak yang memenuhi kebutuhan para penyintas erupsi Gunung Semeru.
“Senang di sini daripada di tempat pengungsian, panas. Setelah ada di sini kami bersyukur karena ada fasilitas kursi, kasur dan peralatan dapur tersedia di sini. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pak Wapres karena mau menjenguk kami di sini,” ungkapnya.
Namum demikian, Tika memberi saran kepada Pemerintah Daerah agar ke depan menyediakan fasilitas layanan kesehatan dan fasilitas pendidikan terdekat bagi penduduk yang sudah dan akan menempati Hunian Tetap.
“Jarak Huntara ke sekolah 5 km, jarak Huntara ke puskesmas 15 km. Jadi, warga meminta agar disediakan fasilitas kesehatan dan sekolah terdekat dari hunian tetap yang baru kami tinggali,” ungkapnya. (ian)
Tinggalkan Balasan