
Surabaya (Trigger.id) – Menjelang Idul Fitri, aktivitas mudik menjadi pemandangan umum, baik dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Salah satu risiko besar yang harus diwaspadai oleh pengendara adalah microsleep. Fenomena ini terjadi ketika seseorang secara tak sadar mengalami episode tidur singkat akibat kelelahan, yang dapat berlangsung beberapa detik hingga menit. Meskipun singkat, kehilangan kesadaran ini berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal.
Apa Itu Microsleep?
Mengutip laman astraotoshop.com, microsleep merupakan kondisi di mana seseorang, dalam keadaan sangat mengantuk, secara tidak sadar tertidur dalam waktu yang singkat. Dalam situasi berkendara, hal ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kehilangan kendali atas kendaraan. Dampaknya bisa fatal, tidak hanya bagi pengemudi tetapi juga bagi pengguna jalan lainnya.
Penyebab Microsleep
Memahami penyebab microsleep sangat penting untuk mencegahnya. Beberapa faktor utama pemicu microsleep antara lain:
- Kurang Tidur – Tidur yang tidak cukup atau berkualitas buruk dapat mengurangi tingkat kewaspadaan dan meningkatkan rasa kantuk.
- Gangguan Tidur – Kondisi seperti insomnia atau sleep apnea dapat mengganggu pola tidur, meningkatkan risiko microsleep.
- Perjalanan Monoton – Berkendara dalam waktu lama di jalan yang lurus dan minim tantangan dapat membuat pengemudi kehilangan fokus.
- Pengaruh Zat Tertentu – Konsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu dapat menurunkan kewaspadaan dan refleks.
- Masalah Kesehatan – Beberapa kondisi medis yang memengaruhi pola tidur dapat berkontribusi pada munculnya microsleep.
- Kurangnya Istirahat – Tidak mengambil jeda istirahat yang cukup selama perjalanan dapat meningkatkan risiko tertidur sejenak tanpa disadari.
Dampak Berbahaya Microsleep Saat Berkendara
Kasus kecelakaan akibat microsleep bukanlah hal yang jarang terjadi. Berikut beberapa insiden yang diduga berkaitan dengan microsleep:
- Kecelakaan di Bundaran Senayan (8 Oktober 2023) – Sebuah Ferrari menabrak lima kendaraan, melukai dua orang. Pengemudi diduga mengantuk.
- Kecelakaan di Tol Pemalang (20 Maret 2023) – Kendaraan yang ditumpangi atlet Syabda Perkasa Belawa mengalami kecelakaan di KM 314A.
- Kecelakaan di Bangkalan (September 2023) – Insiden yang melibatkan tiga kendaraan ini menyebabkan enam orang luka-luka dan satu meninggal dunia. Pengemudi diduga mengalami microsleep.
Dari beberapa contoh di atas, jelas bahwa microsleep dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, penting bagi pengendara untuk selalu waspada dan mengambil langkah pencegahan.
Cara Mencegah Microsleep Saat Berkendara
Agar perjalanan lebih aman dan nyaman, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah microsleep:
- Pastikan tidur yang cukup sebelum berkendara. Tidur minimal 6 jam sebelum perjalanan dapat membantu menjaga fokus dan kewaspadaan.
- Hindari begadang. Pola tidur yang buruk meningkatkan risiko mengantuk saat berkendara.
- Atur jadwal istirahat saat perjalanan panjang. Berhenti setiap beberapa jam untuk meregangkan tubuh dan mengistirahatkan mata.
- Kenali tanda-tanda kelelahan. Jika mata mulai terasa berat atau kepala tertunduk, segera berhenti dan beristirahat.
- Lakukan peregangan atau gerakan kecil selama berkendara. Ini dapat membantu menjaga kesadaran dan fokus.
- Menepi jika mengantuk. Jangan memaksakan diri untuk terus berkendara dalam kondisi mengantuk.
- Ajak teman ngobrol selama perjalanan. Interaksi dapat membantu menjaga kewaspadaan.
- Hindari konsumsi alkohol dan obat-obatan yang dapat mengurangi konsentrasi.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, risiko microsleep dapat diminimalkan, sehingga perjalanan menjadi lebih aman. Ingat, keselamatan adalah prioritas utama di jalan. Jangan ragu untuk beristirahat jika merasa lelah, demi keamanan diri sendiri dan orang lain. (ian)
Tinggalkan Balasan