
Gaza (Trigger.id) – Pasukan perlawanan Palestina terus melanjutkan Operasi “Batu Daud” dalam menghadapi agresi militer Israel di Jalur Gaza. Dalam peristiwa terbaru di kawasan Jabaliya, Gaza utara, tiga tentara Israel dilaporkan tewas dan dua lainnya mengalami luka parah setelah kendaraan militer Hummer mereka dihantam rudal anti-tank.
Menurut laporan Aljazirah, bentrokan antara Brigade Izzuddin al-Qassam—sayap militer Hamas—dengan pasukan Israel masih berlangsung sengit di lokasi tersebut. Brigade al-Qassam menyebut insiden itu sebagai bagian dari penyergapan kompleks terhadap Brigade Kesembilan militer Israel. Tiga helikopter dikerahkan untuk mengevakuasi korban, namun evakuasi mengalami kegagalan karena tembakan intensif dari pihak Palestina. Bahkan, salah satu helikopter Israel dilaporkan menjadi sasaran serangan saat mencoba mengevakuasi korban luka.
Selain di Jabaliya, bentrokan jarak dekat juga terjadi di wilayah timur kamp pengungsi tersebut. Hamas mengklaim berhasil menewaskan dan melukai sejumlah tentara Israel dalam pertempuran itu.
Di sisi lain, Hamas mengecam tindakan brutal militer Israel yang disebut melanggar berbagai hukum dan konvensi internasional. Mereka juga mengkritik dukungan politik dan militer dari Amerika Serikat terhadap Israel.
Perkembangan lain di Jalur Gaza menunjukkan intensitas serangan yang terus meningkat. Brigade al-Qassam mengumumkan serangan terhadap tank Israel di Qizan al-Najjar, Khan Yunis selatan, serta pengeboman posisi militer di wilayah timur Al-Qarara dengan 13 mortir. Selain itu, situs militer Israel di timur Khan Yunis yang dikenal sebagai “Mata Ketiga” juga diserang menggunakan tiga roket jarak pendek jenis Rajum.
Tak hanya al-Qassam, sayap militer Jihad Islam Palestina, Brigade Al-Quds, bersama Brigade Martir Al-Aqsa, turut menyerang konsentrasi pasukan dan kendaraan militer Israel yang menyusup ke area sekitar kantor bea cukai di tenggara Khan Yunis. Brigade ini bahkan merilis dokumentasi serangan mortir mereka terhadap posisi pasukan Israel.
Pada 31 Mei, al-Qassam mengklaim telah menyergap satu unit infanteri Israel dalam sebuah operasi yang dirancang matang. Penyerangan dilakukan dari jarak dekat dengan senjata ringan, menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka di pihak Israel. Laporan lain menyebutkan bahwa al-Qassam dan Saraya al-Quds juga melakukan operasi gabungan melawan unit kolaborator pro-Israel di Gaza selatan, dengan menyerang tempat persembunyian mereka di kompleks Perumahan Eropa Khan Younis menggunakan peluru penghancur bunker dan peluru fragmentasi.
Serangan lain yang tercatat adalah pada 25 Mei, ketika pejuang al-Qassam menanam bahan peledak di sebuah rumah yang digunakan tentara Israel sebagai tempat berlindung. Ledakan yang terjadi pada 20 Mei tersebut meruntuhkan bangunan dan menimbulkan banyak korban di pihak militer Israel.
Di tengah gempuran pasukan perlawanan Palestina, militer Israel dikabarkan mulai menggunakan taktik baru di Gaza. Surat kabar Maariv melaporkan bahwa Israel mulai mengoperasikan kendaraan lapis baja tua yang dimodifikasi menjadi “Kamikaze APC”—kendaraan yang dimuat dengan 12 ton bahan peledak dan dikendalikan dari jarak jauh. Taktik ini digunakan untuk menghancurkan infrastruktur atau posisi musuh tanpa mengorbankan tentara secara langsung.
Kendaraan ini diklaim menghasilkan gelombang ledakan besar yang bisa terdengar dari jarak beberapa kilometer. Sumber militer Israel menyatakan bahwa taktik ini menjadi langkah standar sejak insiden mematikan yang menimpa Brigade Golani di lingkungan Shujaiya, Kota Gaza.
Meski begitu, penggunaan kendaraan “Kamikaze” ini menuai kekhawatiran dari berbagai pihak, karena berpotensi menyebabkan korban sipil yang lebih besar akibat dampak ledakan besar yang tidak pandang bulu.
Serangan dan pertempuran terus berlanjut di berbagai wilayah Gaza, sementara upaya perundingan gencatan senjata masih menemui jalan buntu. (bin)
Tinggalkan Balasan