
Jakarta (Trigger.id) – Pemerintah Indonesia mengadakan rapat terbatas lintas kementerian untuk mempercepat penanganan darurat bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera, khususnya Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Edy Prakoso membenarkan bahwa rapat tingkat menteri tersebut dijadwalkan berlangsung Kamis siang dan dipimpin oleh Menteri Koordinator PMK Pratikno. “Rapat akan membahas penanganan bencana di beberapa wilayah Sumatera bersama para gubernur dan bupati terdampak,” ujarnya.
Pertemuan tersebut digelar pukul 13.00 WIB di Ruang Pusdalops Graha BNPB, Jakarta Timur, dan dihadiri kementerian teknis, Basarnas, BNPB, BMKG, TNI/Polri, serta kepala daerah. Fokus rapat mencakup evaluasi langkah kedaruratan, penyaluran logistik, evakuasi, serta pemulihan awal pascabencana akibat hujan ekstrem selama sepekan terakhir.
Laporan Basarnas menunjukkan dampak signifikan di Kabupaten Tapanuli Tengah, terutama di kecamatan Badiri, Pinangsori, Lumut, Sarudik, Tukka, Pandan, Sibabangun, Tapian Nauli, dan Kolang. Sebanyak 1.902 keluarga terdampak, dengan Kolang menjadi wilayah paling parah dengan 1.261 keluarga. Satu keluarga beranggotakan empat orang ditemukan meninggal tertimbun longsor.
Di Tapanuli Selatan, banjir bandang dan longsor menerjang Aek Ngadol, Hutagodang, Garoga, Batuhoring, dan Hapesong Baru di Kecamatan Batang Toru. Enam warga meninggal akibat banjir bandang, sementara tujuh warga terdampak longsor di Parsariran, Hapesong Baru.
Kota Sibolga juga mengalami dampak besar, terutama di Kecamatan Sibolga Selatan. Delapan orang dilaporkan meninggal dunia dan 21 lainnya masih hilang berdasarkan laporan posko SAR per Rabu malam.
Untuk penanganan pengungsi, Kantor SAR Nias mengoperasikan sejumlah titik evakuasi, antara lain GOR Pandan di Tapanuli Tengah, SMPN 5 Parombunan di Sibolga, serta RS Bhayangkara Batang Toru dan titik pengungsian desa di Tapanuli Selatan. Basarnas memastikan tim SAR gabungan—termasuk TNI/Polri, BPBD, Polairud, dan relawan—telah dikerahkan untuk mempercepat pencarian dan pertolongan para korban. (ian)



Tinggalkan Balasan