
Surabaya (Trigger.id) – Selama bulan suci Ramadan, berbagai instansi pemerintah di Amerika Serikat mengadakan acara buka puasa bersama, termasuk di Gedung Kongres AS. Gedung yang menjadi simbol perwakilan rakyat ini juga menjadi tempat diskusi antaragama di ibu kota Amerika Serikat.
Acara buka puasa antaragama di Gedung Kongres AS bertujuan untuk mempromosikan pemahaman dan toleransi antarumat beragama. Para peserta dari berbagai latar belakang agama berkumpul untuk berbuka puasa bersama, berdiskusi, dan memperkuat hubungan antar komunitas.
Kehadiran acara seperti ini di Gedung Kongres menunjukkan komitmen pemerintah AS dalam mendukung keragaman dan kebebasan beragama. Selain itu, acara ini juga menjadi platform bagi para pemimpin agama dan masyarakat untuk berbagi pandangan dan pengalaman, serta mencari solusi bersama untuk isu-isu yang dihadapi oleh komunitas mereka.
Dengan diadakannya acara buka puasa antaragama di Gedung Kongres, diharapkan dapat tercipta pemahaman yang lebih baik antarumat beragama dan memperkuat ikatan sosial di masyarakat Amerika Serikat yang multikultural.
Jejak Sejarah Buka Puasa Bersama di Gedung Kongres AS
Tradisi buka puasa bersama di Amerika Serikat memiliki sejarah panjang, dimulai sejak era Presiden Thomas Jefferson pada 9 Desember 1805, ketika beliau menggelar jamuan makan malam yang bertepatan dengan waktu berbuka puasa bagi seorang diplomat Tunisia.
Pada tahun 2024, Gedung Putih merencanakan acara buka puasa bersama komunitas Muslim Amerika. Namun, acara tersebut dibatalkan setelah sejumlah tokoh Muslim menolak undangan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Amerika Serikat terkait konflik di Gaza. Sebagai gantinya, Presiden Joe Biden mengadakan pertemuan dengan beberapa pemimpin komunitas Muslim dan Arab Amerika serta dokter yang baru-baru ini membantu pasien di Gaza.
Selain itu, selama Ramadan, komunitas Muslim di Amerika Serikat sering mengadakan acara yang melibatkan berbagai kelompok agama untuk memperkuat hubungan antaragama. Misalnya, komunitas Muslim di Greater Lafayette, Indiana, memanfaatkan Ramadan untuk menjalin hubungan harmonis dengan komunitas lain, baik lokal maupun global.
Acara buka puasa bersama dan diskusi antaragama selama Ramadan di Amerika Serikat mencerminkan upaya untuk memperkuat hubungan antar komunitas dan mempromosikan pemahaman lintas budaya serta toleransi beragama. (ian)
Tinggalkan Balasan