
Human Metapneumovirus (HMPV) memang telah menjadi perhatian, tetapi perlu ditekankan bahwa masyarakat tidak perlu panik, meskipun tetap harus menjaga kewaspadaan. Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diketahui tentang HMPV, berdasarkan pernyataan Ketua Satgas COVID-19 PB IDI, dr. Erlina Burhan:
- Gejala HMPV:
- Gejalanya mirip dengan flu biasa, seperti demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan kelelahan.
- Pada sebagian besar kasus, gejalanya ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa komplikasi serius.
- Sifat Infeksi:
- HMPV menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut, yang berarti gejala dapat muncul secara tiba-tiba.
- Virus ini tidak termasuk virus baru; pertama kali dilaporkan di Belanda pada tahun 2001.
- Kelompok Rentan:
- Anak-anak, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan mengalami gejala yang lebih berat, seperti bronkiolitis atau pneumonia.
- Pencegahan:
- Praktik kebersihan yang baik seperti mencuci tangan secara rutin, menggunakan masker di tempat umum, dan menjaga jarak fisik dapat membantu mencegah penyebaran virus ini.
- Hindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit, terutama jika menunjukkan gejala flu.
- Respons Kesehatan:
- PB IDI menyarankan masyarakat untuk tetap tenang tetapi waspada, dengan mengenali gejala dan mencari bantuan medis jika diperlukan, terutama bagi kelompok berisiko tinggi.
HMPV bukan hal yang baru di dunia medis, dan dalam sebagian besar kasus, tubuh dapat melawan virus ini dengan baik. Namun, edukasi dan langkah pencegahan tetap penting untuk menghindari penyebaran infeksi.
Ketua Satuan Tugas COVID-19 PB IDI dr Erlina Burhan dalam konferensi pers daring di Jakarta, Rabu (08/01), mengatakan HMPV, yang marak dikabarkan akhir-akhir ini, adalah virus penyebab penyakit saluran pernapasan yang sifatnya akut, yakni penyakit yang bisa muncul tiba-tiba.
Virus tersebut, katanya, bukan hal baru, dan pertama kali dilaporkan di Belanda pada 2001.
“Masalahnya kenapa tidak pernah ada laporannya? Ya sederhana saja, nggak diperiksa. Kenapa nggak diperiksa? Karena memang penyakit pernapasan akut yang disebabkan oleh virus Human Metapneumovirus ini gejalanya mirip dengan flu dan ringan-ringan saja. Jadi, bukan sesuatu yang berbeda dan khas, akhirnya tidak ada surveilans dan untuk memeriksa jenis virus ini,” katanya seperti dikutip kantor berita ANTARA.
Dia menjelaskan masa inkubasi virus ini rata-rata 3-6 hari, sebelum akhirnya menimbulkan gejalanya.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan, di Indonesia HMPV banyak menyerang anak-anak, tetapi hal tersebut bukan menjadi sesuatu yang dibesar-besarkan, karena memang gejalanya ringan, seperti batuk pilek.
Seperti Kementerian Kesehatan, pihaknya juga mengingatkan masyarakat untuk tidak panik, namun tetap waspada terkait penularan HMPV. (bin)
Tinggalkan Balasan