“Jika ada orang yang rajin tahajud (bangun di waktu malam), maka kariernya akan diangkat oleh Allah SWT.”
Oleh:
Ustadz Adi Hidayat, Lc., M.A. (Pendiri Quantum Akhyar Institute)
Waktu malam bagi orang-orang alim adalah waktu yang tidak pernah mereka sia-siakan. Mereka bermunajat, memohon ampun, mendekatkan diri pada Sang Khalik, bermesraan dengan Allah dan seterusnya, yang intinya bagi mereka akan sangat memanfaatkan waktu malam tersebut.
Di waktu malam tersebut Allah SWT telah berjanji akan memberikan empat kemuliaan yang tidak diberikan kepada orang lain, meskipun orang tersebut shalatnya tepat waktu, khusyuk dan ibadah lainnya rajin.
Ini sesuai firman Allah di Surat Al Isra 79:
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
Artinya: Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.
Jika ada orang yang rajin tahajud (bangun di waktu malam), maka kariernya akan diangkat oleh Allah SWT. pada tempat yang mulia, tempat yang lebih baik dengan posisi lebih bagus sesuai kemaslahatan hidupnya.
وَقُل رَّبِّ أَدْخِلْنِى مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِى مُخْرَجَ صِدْقٍ وَٱجْعَل لِّى مِن لَّدُنكَ سُلْطَٰنًا نَّصِيرًا
Artinya: Dan katakanlah: “Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.
Kalau Anda akan mulai bekerja, maka Allah akan membimbing pekerjaan Anda. Misal, mau masuk atau berangkat ke kantor ada saja petunjuk untuk melewati jalan-jalan yang membuat kita tidak mengalami kecelakaan atau tertimpa musibah. Dan itulah bimbingan Allah.
Kalau Anda menghadapi kesulitan, langsung dibimbing oleh Allah keluar dari kesulian tersebut.
Kalau di dalam pekerjaan atau karier ada orang yang berusaha menyingkirkan Anda. Sirik atas prestasi Anda dan berusaha mencelakai Anda, maka Allah sendiri yang akan menyelamatkan Anda tanpa perantara siapapun.
Ayat di Surat Al Isra tersebut turun saat Nabi Muhammad SAW dikepung 100 pemuda pasukan khusus dengan pedang terhunus layaknya seperti Kopassus, Brimob, Denjaka atau apalah namanya.
Dengan 100 pasukan khusus tersebut jika ada lalat lewat saja akan ketahuan, Namun yang jelas Allah selamatkan Nabi Muhammad yang kala itu hanya didampingi Abu Bakar dan Ali Bin Abi Thalib.
Ali diminta tidur di tempatnya Rasulullah dengan taruhan nyawa dan Ali tidak protes sama sekali perintah Rasulullah tersebut. Lalu Abu Bakar diminta menemani Nabi untuk berangkat hijrah. Kalau bukan atas pertolongan langsung dari Allah, mustahil Rasulullah, Abubakar dan Ali bisa selamat dari kepungan 100 pasukan khusus kafir quraish tersebut.
Tinggalkan Balasan