
Surabaya (Trigger.id) – Setelah sempat beredar kabar bahwa The Who akan berpisah dengan drummer lamanya, Zak Starkey, putra dari legenda The Beatles Ringo Starr, gitaris dan penulis lagu utama The Who, Pete Townshend, akhirnya buka suara untuk meluruskan situasi.
Melalui pernyataan resminya pada Sabtu, Townshend menegaskan bahwa Starkey tidak dikeluarkan dari band. “Zak tidak diminta untuk meninggalkan The Who,” tulis Townshend. “Memang sempat ada beberapa masalah komunikasi secara pribadi dari semua pihak yang perlu diselesaikan, dan semuanya kini telah dibicarakan dengan baik.”
Pernyataan ini muncul setelah sebelumnya seorang perwakilan The Who sempat mengatakan kepada Rolling Stone bahwa band telah mengambil keputusan bersama untuk berpisah dengan Zak Starkey setelah pertunjukan di Royal Albert Hall. Tak lama kemudian, Starkey mengungkap kepada Entertainment Weekly bahwa dirinya sempat mengalami kondisi medis serius akibat pembekuan darah di kaki kanan yang digunakan untuk memukul bass drum. Namun, ia menyatakan telah pulih sepenuhnya dan merasa bahwa kemampuannya tidak terpengaruh.
Kritik terhadap performa Starkey mencuat setelah vokalis utama The Who, Roger Daltrey, menunjukkan ketidakpuasan saat konser di Royal Albert Hall pada 31 Maret lalu. Dalam momen yang diliput oleh media Metro, Daltrey sempat menghentikan lagu terakhir “The Song Is Over” dan berkata kepada penonton, “Untuk menyanyikan lagu itu, aku harus mendengar nadanya, dan aku tidak bisa. Yang terdengar hanya drum yang terus ‘boom, boom, boom’. Aku tidak bisa bernyanyi dengan kondisi seperti itu. Maaf, semuanya.”
Menanggapi hal itu, Townshend mengakui bahwa konser tersebut memang menghadapi sejumlah kendala teknis. Ia sendiri belum sepenuhnya pulih dari operasi penggantian lutut total. “Mungkin kami tidak mengalokasikan cukup waktu untuk pengecekan suara, dan itu berdampak di panggung,” ujarnya. “Suara di tengah panggung memang selalu paling sulit diatur.”
Townshend kemudian meminta agar Starkey menyesuaikan gaya bermain drumnya yang telah berkembang selama bertahun-tahun. “Roger dan saya ingin Zak memperketat gaya drumnya agar sesuai dengan formasi non-orkestra kami, dan dia sudah menyetujui hal itu,” jelasnya.
Dalam pernyataan itu, Townshend juga menyebutkan bahwa band ini adalah sebuah “keluarga” dan polemik yang terjadi telah mendapatkan terlalu banyak perhatian media. “Masalah ini sudah selesai,” katanya. “Sekarang saatnya melangkah maju dengan semangat dan keyakinan.”
Ia juga mengklarifikasi rumor bahwa drummer dari proyek solo Daltrey, Scott Devours, akan menggantikan Starkey. Townshend meminta maaf karena tidak segera membantah kabar tersebut. “Scott telah tersakiti oleh isu itu. Saya berutang padanya segelas minuman panjang dan pelukan,” tambahnya.
Sebagai catatan, Zak Starkey telah menjadi bagian dari The Who sejak tahun 1996 dan telah berkontribusi dalam dua album studio mereka, Endless Wire (2006) dan Who (2019). Ia meneruskan peran penting setelah kepergian drummer legendaris Keith Moon pada 1978, yang sempat digantikan oleh Kenney Jones.
Kini dengan klarifikasi dari Townshend, masa depan Zak Starkey bersama The Who kembali mendapat kejelasan—tetap bersama, dengan penyesuaian kecil demi kualitas penampilan yang lebih solid. (bin)
Tinggalkan Balasan