• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Scan Retina, Jendela Mengintip Status Genom, Adakah Bahayanya?

16 Mei 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Scan Retina, Jendela Mengintip Status Genom, Adakah Bahayanya?. Foto: alephnews.ro
Oleh: Ari Baskoro*

Dulu, tanda tangan merupakan bukti autentik kehadiran fisik seseorang di tempat kerjanya. Tanda tangan mudah dipalsukan. Absensi bisa “dititipkan”, melalui tanda tangan yang ditiru orang lain. Singkatnya, bukti kehadiran sangat mudah direkayasa. Kini di era digital, standar kehadiran seseorang sudah lazim menggunakan absensi sidik jari (finger print).

Ketika seseorang mengakses layanan perjalanan kereta api, tidak perlu lagi menunjukkan KTP. Bukti cetak tiket pun, bisa diabaikan. Pemindaian wajah sudah dianggap legal untuk mewakili dua unsur keabsahan tadi. Sangat praktis, demi efisiensi waktu mempersingkat layanan publik. 

Kini hampir semua ponsel pintar memiliki fitur pengenal wajah (face unlock). Dengan teknologi 3D, pemindaian wajah nyaris tidak bisa dikelabui dengan wajah/foto orang lain. Kunci ponsel pun, bisa dibuka menggunakan sidik jari.

Wajah dan sidik jari, adalah contoh paling “sederhana” komponen biometrik fisik seseorang. Gaduhnya persoalan pemindaian (scan) retina “berhadiah” ratusan ribu, berpotensi menimbulkan persoalan baru. Kejadiannya bermula dari kawasan ruko Grand Boulevard, Kabupaten Bekasi. Bagi orang yang membutuhkan cuan tanpa perjuangan, kesempatan itu dipandang sangat menguntungkan. Panitia proses pendaftaran Worldcoin, sangat jeli melihat “peluang” tersebut. Namun di balik masalah pengumpulan data biometrik retina, berisiko memantik kejahatan dunia maya yang lebih luas. Tidak ada makan siang yang gratis! 

Kebocoran data pribadi di negara kita, sepertinya sudah dianggap hal yang biasa. Publik tidak memiliki literasi yang cukup, untuk menganalisis dampak negatif perkembangan baru era digital. Pengumpulan data biometrik dalam bentuk apa pun, rentan menimbulkan penyalahgunaan. Apalagi tanpa penerapan aturan perlindungan data pribadi yang tegas. 

Prosedur pengumpulan data biometrik relatif mudah dilakukan. Unsur biometrik seseorang (sidik jari, retina, iris, dan lain-lain), dipindai, dienkripsi, dan disimpan dalam database. Jika individu tersebut hendak memasuki sistem, dia harus melakukan pemindaian lagi. Jika sesuai dengan di database, maka diizinkan masuk dalam sistem tersebut.

Sisi manfaat penerapan biometrik cukup banyak dan tidak perlu disangsikan lagi. Tidak hanya memverifikasi absensi kerja, tapi juga pada aspek lainnya. Misalnya mengakses fitur premium aplikasi, pencegahan fraud, keamanan mengakses fasilitas tertentu, transaksi komersial, identifikasi kependudukan, imigrasi, hingga penegakan hukum.  

Beberapa waktu yang lalu, Kementerian Kesehatan menginisiasi suatu proyek yang disebut Biomedical Genom Initiatiative. Tujuannya untuk mengumpulkan dan mempelajari genom masyarakat Indonesia. Data tersebut sangat bermanfaat dalam mendukung pengobatan presisi. Pasalnya dengan penyakit dan cara pengobatan yang sama, bisa memperoleh hasil yang sangat berbeda. Rahasianya ada di susunan gen manusia yang sangat berbeda, antara satu individu dengan individu lainnya. Dengan menganalisis struktur gen, diharapkan efektivitas pengobatan akan jauh lebih baik. Sekaligus efek samping pengobatan dapat diprediksi dan dieliminasi dengan baik. Konsepnya masuk dalam ranah pharmacogenetics.

Meski sangat bermanfaat bagi masa depan kesehatan, tantangan terbesar tetap pada pengamanan data. Terutama bila informasi penting itu jatuh ke tangan pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab. Bila disalahgunakan, berpotensi terjadi pelanggaran privasi, kejahatan dunia maya, diskriminasi, dan eugenika negatif. Dalam ranah militer, berpeluang disalahgunakan untuk merancang senjata biologi. Lantas apakah relevansinya antara data biometrik dengan genom manusia ? 

Baca juga: Apple Vision Pro Dikabarkan Bakal Hadirkan Fitur “Scrolling” dengan Tatapan Mata

Genom manusia

Setiap manusia diperkirakan memiliki 20 ribu hingga 25 ribu gen. Semuanya tersimpan dalam suatu untaian molekul panjang yang disebut DNA (Deoxyribonucleic acid). Unsur-unsur kimiawi dalam DNA, mengandung informasi genetik. Ibarat kita membaca suatu kalimat yang tertera dalam suatu halaman buku, di situ tersirat adanya pesan tertentu. DNA menggunakan “bahasa” yang disebut kode genetik. Itu dapat “dibaca” oleh sel-sel hidup, untuk menghasilkan sifat-sifat tertentu. Misalnya pada “halaman” tertentu berperan mengendalikan pola sidik jari yang khas. Pada “halaman” lainnya, merupakan lokus yang mengkode corak retina dan iris pada mata, sidik jari, tampilan wajah, suara, hingga cara berjalan seseorang. Bahkan mungkin masih ada beberapa contoh lagi prototipe spesifik seseorang yang dikendalikan oleh gen. Pada dasarnya, genom adalah rangkaian DNA kolektif/lengkap yang menyusun suatu organisme. 

Payung hukum

Di negara kita, perlindungan terhadap data biometrik diatur dalam Undang-Undang No 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi. Pada hakikatnya UU itu menjamin hak individu. Hak tersebut mencakup hak akses, hak perbaikan, hak penghapusan, dan hak untuk menolak pemrosesan data pribadi. 

Bila terjadi pelanggaran, ada sanksinya. Baik sanksi pidana ataupun sanksi administratif. Sanksi pidana dapat berupa hukuman penjara dan/atau denda bagi pihak yang sengaja melawan hukum dalam mengumpulkan data pribadi tanpa izin. 

Kini persoalannya terletak pada penegakan hukum dan literasi digital masyarakat. Semoga publik semakin paham, ada potensi bahaya di balik kemudahan autentikasi data pribadi.

—–o—–

*Penulis:

  • Staf pengajar senior di Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya
  • Magister Ilmu Kesehatan Olahraga (IKESOR) Unair
  • Penulis buku:
    – Serial Kajian COVID-19 (tiga seri)
    – Serba-serbi Obrolan Medis
    – Catatan Harian Seorang Dokter
Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, update Ditag dengan:Ari Baskoro, bahaya, Jendela, Mengintip, Scan Retina, Status Genom

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Timnas Indonesia Siap Tampilkan Permainan Terbaik Hadapi Jepang di Kualifikasi Piala Dunia

10 Juni 2025 By admin

Pendidikan Dasar Gratis Kemungkinan Diterapkan Mulai Tahun Ajaran 2026

10 Juni 2025 By admin

Rizky Ridho Alami Cedera Jelang Laga Kontra Jepang

10 Juni 2025 By admin

Tottenham Hotspur Segera Tunjuk Thomas Frank sebagai Pelatih Baru

10 Juni 2025 By admin

Saat Al-Qur’an Tak Lagi Bersemayam di Hati

9 Juni 2025 By admin

Timwas DPR Soroti Kemenag yang Dinilai Gagal Antisipasi Pelaksanaan Haji

9 Juni 2025 By admin

Los Angeles Rusuh, Pihak Kepolisian Sebut Malam Bisa Jadi Berat

9 Juni 2025 By admin

Ketika Fashion Jadi Candu Konsumtif, Lemari Penuh Lingkungan Terancam

9 Juni 2025 By admin

Luciano Spalletti Akan Jalani Laga Terakhir Bersama Italia Kontra Moldova

9 Juni 2025 By admin

Puncak Kepadatan Masjidil Haram, Jamaah Diminta Tetap di Hotel Usai dari Mina

9 Juni 2025 By admin

Prancis Amankan Posisi Ketiga UEFA Nations League Usai Kalahkan Jerman 2-0

9 Juni 2025 By admin

Mengapa Anak Miskin Sulit Naik Kelas Ekonomi? Studi ADB Ungkap Akar Masalahnya

8 Juni 2025 By admin

Inter Milan Resmi Rekrut Luis Henrique dari Marseille

8 Juni 2025 By admin

Ironi Pendidikan Tinggi: Mengapa Sarjana Justru Lebih Banyak Menganggur?

8 Juni 2025 By admin

Gema Terakhir Tabura, Nyawa Peradaban yang Memudar dari Kampung Manior

8 Juni 2025 By admin

Jiwa-jiwa Kosong, Saat Algoritma Mengasuh dan Menyuapi Generasi Muda

8 Juni 2025 By admin

Carut-Marut Penyelenggaraan Haji 2025, Komisi VIII DPR Desak Perbaikan Menyeluruh

7 Juni 2025 By admin

Satu dari Tiga Remaja Indonesia Alami Mental Health, Mengapa dan Apa Solusinya?

7 Juni 2025 By admin

Tantangan Hoax, Sukses Uji Klinis Vaksin Tuberkulosis

7 Juni 2025 By admin

Tips Jaga Kolesterol Tetap Stabil saat Idul Adha, Simak Imbauan Dokter

7 Juni 2025 By admin

Idul Adha Suram di India, Otoritas Maharashtra Tutup Pasar Hewan

7 Juni 2025 By admin

Ustadz Yahya Waloni Wafat Saat Khutbah Jumat, MUI Sampaikan Belasungkawa

7 Juni 2025 By isa

Inter Milan Segera Umumkan Cristian Chivu sebagai Pelatih Baru Gantikan Inzaghi

7 Juni 2025 By admin

Guru Besar FKKMK UGM Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Kenaikan Kasus COVID-19

6 Juni 2025 By admin

Ketua Umum PP Muhammadiyah: Kurban Momentum Bebaskan Diri dari Ketamakan Duniawi

6 Juni 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Juni 2025
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  
« Mei    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • “Sunset Gala Reverie”, Ketika Kain Endek Bali Menyapa Dunia
  • Mengenal Musik Jazz Lebih dari Sekadar Jejak Sejarah, Sebuah Nafas Kebebasan
  • Arab Saudi Batal Kurangi Kuota Haji Indonesia
  • Transparansi dan Integritas Jadi Fokus Utama Reformasi Tata Kelola Haji
  • Menag Nasaruddin Umar Mohon Maaf atas Masalah Penyelenggaraan Haji

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.