
Jakarta (Trigger.id) – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyatakan kesiapannya dalam menyediakan sekitar 4.000 kandidat calon guru untuk mendukung operasional Sekolah Rakyat di 100 lokasi yang akan dimulai pada Juli 2025.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan serta Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG) Kemendikdasmen, Nunuk Suryani, menjelaskan bahwa jumlah guru yang dibutuhkan untuk 100 lokasi Sekolah Rakyat diperkirakan mencapai 1.514 orang. Namun, Kemendikdasmen akan menyiapkan tiga kali lipat dari jumlah tersebut sebagai cadangan kandidat yang akan diseleksi oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
“Kami akan menyiapkan sekitar 4.000 guru bersertifikat pendidik, khususnya lulusan baru Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang belum mendapatkan penempatan mengajar,” ujar Nunuk dalam Dialog Pimpinan Direktorat Jenderal GTKPG bersama Fortadik di Aula Gedung D Kemendikdasmen, Jakarta, Rabu.
Nunuk menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan guru untuk Sekolah Rakyat tidak akan mengambil dari guru-guru yang sudah aktif mengajar di sekolah, demi menjaga kelancaran proses belajar mengajar di tahun ajaran yang sedang berjalan. Sebab, guru Sekolah Rakyat nantinya diwajibkan tinggal di asrama bersama siswa, sehingga lebih sesuai jika diisi oleh tenaga pendidik yang masih baru dan belum terikat instansi.
“Guru-guru ini akan tinggal di asrama dan mendampingi anak-anak dengan pendekatan pendidikan yang baru, sehingga lebih tepat bila diisi oleh guru muda,” tambahnya.
Sekolah Rakyat merupakan program yang digagas Kementerian Sosial (Kemensos) dan akan mulai dilaksanakan secara bertahap di 100 titik di seluruh Indonesia. Sasaran utama dari sekolah ini adalah anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang masuk dalam desil 1 pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). (ian)
Tinggalkan Balasan