
Surabaya (Trigger.id) – Pada musim haji 2025, proses pengangkutan jemaah haji Indonesia dari Makkah ke Arafah mengalami sejumlah kendala yang signifikan. Meskipun Kementerian Agama (Kemenag) telah menyiapkan lebih dari 3.000 bus untuk mengangkut jemaah ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), laporan dari lapangan menunjukkan adanya keterlambatan dan ketidaksesuaian antara jumlah bus yang disediakan dengan kebutuhan jemaah. Anggota Tim
Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Adies Kadir, yang melakukan peninjauan langsung di Makkah, mengungkapkan bahwa masih banyak persoalan menjelang pemberangkatan jemaah ke Armuzna. Salah satu temuan utama adalah distribusi Kartu Nusuk yang belum merata dan sistem pengelompokan syarikah yang belum terintegrasi dengan baik.
Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi, Mujib Roni, menjelaskan bahwa pengoperasian bus dilakukan secara bertahap berdasarkan sistem perjalanan (trip) yang telah dijadwalkan. Namun, dalam praktiknya, masih terjadi keterlambatan dan ketidaksesuaian antara jadwal yang ditetapkan dengan pelaksanaannya di lapangan.
Kementerian Agama mengakui adanya keterlambatan dalam pengangkutan jemaah dan menyebutkan bahwa hal tersebut disebabkan oleh padatnya lalu lintas dan koordinasi yang belum optimal antara berbagai pihak terkait.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan jemaah dan pihak terkait, mengingat pentingnya waktu dan koordinasi dalam pelaksanaan ibadah haji, terutama pada fase puncak di Arafah. Diharapkan evaluasi menyeluruh dan perbaikan sistem dapat dilakukan untuk memastikan kelancaran ibadah haji di masa mendatang. (bin)
Tinggalkan Balasan