
Basel, Swiss (Trigger.id) – Keindahan budaya Bali kembali menggema di jantung Kota Basel dalam acara Gamelan Community Gathering (GCC) yang digelar pada 8 Juni 2025. Ajang tahunan ini merupakan hasil kolaborasi antara KBRI Bern, Musik-Akademie Basel, dan Sanggar Gamelan Saraswara.
Dengan mengangkat tema “Musik dan Tari dari Bali” (Musik und Tanz aus Bali), GCC 2025 berhasil menyedot perhatian ratusan penikmat seni dan budaya Indonesia di Swiss. Acara ini menampilkan pertunjukan gamelan dan tari Bali yang dibawakan dengan penuh penghayatan oleh para seniman dari berbagai latar belakang.
Duta Besar RI untuk Swiss, Ngurah Swajaya, menyampaikan apresiasinya atas penghargaan masyarakat Swiss terhadap seni Bali. “Saya sangat bangga dengan dedikasi para pengajar gamelan di Musik-Akademie Basel yang telah secara konsisten memperkenalkan budaya Bali kepada publik Swiss,” ujar Dubes Ngurah melalui siaran pers KBRI Bern, Kamis.
Pentas seni dimulai dengan iringan Gender Wayang, salah satu bentuk seni gamelan Bali yang membangkitkan semangat. Disusul dengan penampilan memukau Tari Puspanjali dan Joged Bumbung yang dibawakan oleh Inten, Amandine, dan Putu. Tak ketinggalan, Enrico dari Italia turut menghibur penonton melalui Tari Gambuh yang penuh penghayatan.
Ajang GCC tahun ini juga menghadirkan komponis gamelan Bali, Krisna Sutedja, sebagai tamu kolaborator spesial. Konser yang telah menjadi program unggulan budaya KBRI Bern sejak 2022 ini dihadiri oleh akademisi, seniman, diaspora Indonesia, siswa BIPA, dan warga Swiss yang tertarik dengan budaya Nusantara.
Direktur Musik-Akademie Basel, Thomas Waldner, turut menyampaikan penghargaan kepada KBRI Bern atas dukungan berkelanjutan terhadap program musik budaya di Basel. “Keterlibatan para peserta dari berbagai usia dalam memainkan gamelan Bali dengan penuh semangat menunjukkan betapa seni tradisional Indonesia dapat merangkul lintas generasi dan budaya,” ujarnya.
GCC 2025 tak hanya menampilkan pertunjukan seni, tetapi juga menggelar lokakarya interaktif gamelan dan tari Bali yang terbuka untuk umum. Antusiasme peserta terlihat saat mereka belajar memainkan instrumen gamelan dan mempelajari gerakan dasar tarian Bali langsung dari para pengajar Musik-Akademie Basel.
Lebih dari itu, kegiatan ini turut melibatkan puluhan pelajar dan mahasiswa dari Musik-Akademie Basel dan FHNW Olten, yang memperoleh pengalaman langsung bermain dalam ansambel gamelan dan mendalami seni tari Bali.
Melalui ajang ini, KBRI Bern menegaskan komitmennya dalam menjembatani pertukaran budaya antara Indonesia dan Swiss. Keberhasilan penyelenggaraan GCC selama empat tahun berturut-turut menjadi bukti nyata bahwa kekayaan budaya Indonesia mampu menembus batas negara dan menyentuh hati masyarakat internasional. (bin)
Tinggalkan Balasan