
Jakarta (Trigger.id) – Liga Inggris resmi memberlakukan sejumlah aturan baru mulai musim 2025/26, mengacu pada pembaruan Laws of the Game dari Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) dan prinsip permainan yang menitikberatkan pada sportivitas, tempo pertandingan, serta perlindungan bagi ofisial.
Salah satu perubahan terbesar adalah pembatasan perilaku protes pemain kepada wasit. Mulai musim ini, hanya kapten yang boleh berbicara langsung dengan wasit terkait keputusan di lapangan, kecuali dalam insiden keselamatan pemain. Waktu untuk menyampaikan protes juga dibatasi maksimal enam detik, dan pelanggaran batas ini dapat berujung kartu kuning.
Selain itu, Liga Inggris menetapkan aturan baru bagi kiper yang memegang bola lebih dari delapan detik, yang akan memberikan tendangan sudut bagi lawan. Pelanggaran berulang bisa berujung peringatan hingga kartu kuning.
Perubahan lain mencakup prosedur dropped ball, penanganan sentuhan ganda dalam penalti, sanksi untuk gangguan dari pemain cadangan atau staf, hingga penggunaan penuh teknologi Semi-Automated Offside Technology (SAOT) untuk mempercepat pengecekan offside.
VAR juga akan lebih minim intervensi, hanya digunakan jika ada kesalahan jelas, dengan waktu tunggu rata-rata turun menjadi 39 detik. Keputusan VAR kini diumumkan melalui pengeras suara stadion disertai bukti visual.
Wasit akan lebih tegas menindak pemborosan waktu dan pelanggaran seperti holding, aksi menipu (diving), pura-pura cedera, serta memastikan prosedur cedera kepala dijalankan dengan pemeriksaan minimal 30 detik di luar lapangan.
Aturan-aturan baru ini akan berlaku sejak pekan pertama musim 2025/26 pada Agustus, dengan pengawasan ketat dari wasit dan ofisial keempat. Liga Inggris menegaskan komitmennya menjaga karakter khas sepak bola Inggris melalui disiplin pemain, tempo cepat, dan penggunaan teknologi yang efisien. (ian)
Tinggalkan Balasan