Surabaya (Trigger.id) – Kehadiran para CPNS dan PPPK baru formasi 2021 menjadi semangat baru bagi Pemprov Jatim. Ini Kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menyerahkan secara simbolis Surat Keputusan (SK) kepada para Calon Pegawai Negara Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) hasil seleksi tahun 2021 hari ini Rabu (8/6).
Jumlah formasi yang terisi dari seleksi atau rekrutmen ASN tahun 2021 di Jatim ini berjumlah 10.992 orang. Dengan rincian 1.335 orang CPNS, 51 orang STAN, 1 orang STTD Kemenhub, 501 orang PPPK Non Guru, dan 9.104 orang PPPK Guru.
Ia optimistis bahwa para ASN ini mampu memberikan energi positif, energi produktif, energi inovatif, dan kreativitas. Karakter-karakter unggul itulah yang dibutuhkan oleh jajaran Pemprov Jatim dalam proses pembangunan Jatim.
Apalagi, lanjut Khofifah, berdasarkan Global Competitiveness Index ASEAN, Indonesia berada di peringkat 50, di bawah Thailand yang ada di peringkat 40. Begitu pula berdasarkan Government Effectiveness ASEAN, Indonesia masih berada di bawah Thailand.
“Artinya, kita harus mulai memberseiringi kemajuan negara-negara di sekitar kita, bukan lagi provinsi sekitar kita. Kalau tingkat kompetitif ini yang mendorong semua, maka ini akan menjadi top referral dari seluruh format kompetitif yang kita miliki,” katanya.
Untuk itu, Khofifah kembali mengingatkan pentingnya inovasi dan kreativitas. Contohnya, bagaimana membangun networking yang kuat di antara semua abdi negara dan seluruh OPD.
“Mari bersama-sama memacu semangat kinerja, potensi dan mendorong seluruh produktivitas yang bisa terus kita maksimalkan,” tuturnya.
Khofifah menambahkan, untuk menghadapi era digitalisasi saat ini, keterampilan umum yang harus dimiliki oleh ASN di era normal baru terbagi menjadi empat kelompok.
Yang pertama ialah keterampilan di bidang informasi, media, dan teknologi ( information, media, and technology) skills. Artinya, ASN dituntut memiliki keahlian literasi media, literasi visual, literasi multikultural, termasuk kesadaran global dan literasi teknologi.
Yang kedua ialah keterampilan hidup dan karir ( life and career skills) yang terdiri dari kepemimpinan, tanggungjawab, nilai etika, dan moral. Tak lupa produktivitas dan akuntabilitas.
Yang ketiga ialah learning and innovation skills, yakni ASN dituntut memiliki kemampuan complex problem solving yang meliputi kreativitas dalam memecahkan masalah.
“Dan yang keempat yakni keterampilan komunikasi efektif. Maksudnya, ASN harus memiliki kemampuan bekerja sama dalam tim atau teamwork, tanggung jawab personal dan sosial, serta komunikasi interaktif,” katanya.
Tak hanya itu, dalam kompetisi masa depan yang dibutuhkan adalah kreativitas, persuasi, kolaborasi, adaptasi, manajemen waktu, dan Artificial Intelligence. “Namun pesan saya, family resilience atau ketahanan keluarga juga harus dijaga,” tegasnya.
Khofifah juga berpesan kepada para Guru PPPK, untuk dapat mengenali dan mendorong potensi yang dimiliki oleh anak didiknya. Salah satunya dengan mendorong vokasi siswa SMK sehingga tidak hanya jadi penguat ekonomi bagi dirinya sendiri, tapi juga keluarganya dan teman-temannya.
“Bagaimana guru dan pimpinan bisa menemukenali potensi yang dimiliki stafnya atau siswanya. Mungkin butuh dorongan dan motivasi. Jangan mudah menghakimi seseorang dia tidak pintar dan sebagainya, terutama kepada murid. Tolong dijaga kalimat para guru kepada para muridnya,” pesannya.
“Sekali lagi, ASN Jatim lahir batin merah putih dan lahir batin NKRI. Ini prinsip dasar kita semua. Bila ada yang terdeteksi di luar itu, silakan tidak usah bergabung menjadi bagian ASN Pemprov Jatim,” tegasnya. (ian)
Tinggalkan Balasan