
Surabaya (Trigger.id) – Wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau menjadi tantangan tersendiri dalam proses belajar mengajar. Keterbatasan akses, infrastrukur, sarana dan pra sarana pendidikan, menjadi problem besarnya.
Apalagi sekitar dua tahun terakhir terjadi pandemi Covid-19, menjadikan proses belajar belajar mengalami perubahan yang luar biasa. Praktik pembelajaran tidak bisa terselenggara sebagaimana mestinya.
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi alternatif solusi yang mau tidak mau harus dilakukan. Di wilayah perkotaan yang wilayahnya relatif terjangkau jaringan internet saja PJJ dinilai kurang efektif, apalagi di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Adiatman, guru Biologi SMA Negeri 1 Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara bercerita tentang peran hutan sekolah sebagai sumber belajar yang mewujudkan merdeka belajar di wilayah perbatasan.
Adiatman menggambarkan beratnya akses jalan ketika harus melakukan home visit di masa pandemi. “Sebagian peserta didik kami masih memanfaatkan sumber listrik dari tenaga surya, sehingga jika musim penghujan, mereka tidak bisa ngecas hp-nya semaksimal mungkin,” terang Adiatman.
Dengan segala kondisi tersebut, Adiatman menanamkan motivasi kepada siswanya untuk memiliki cita-cita yang tinggi.“Saya berpesan kepada mereka, meskipun kita ada di perbatasan, tetapi mimpi-mimpi kalian tidak boleh terbatas. Kalian boleh menjadi apa pun yang kalian inginkan selama itu baik,” pesan Adiatman kepada murid-muridnya.
Hutan Sekolah sebagai Sumber Belajar
Sumber belajar adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar mendukung proses belajarnya dan memungkinkan peserta didik belajar secara individual maupun berkelompok.
“Saya memanfaatkan hutan sekolah sebagai sumber belajar yang luar biasa bagi anak-anak perbatasan. Hutan sekolah sebagai laboratorium alam. Ada pun tujuan hutan sekolah dibentuk, untuk mewujudkan pusat pendidikan dan penelitian di wilayah perbatasan,” ujar Adiatman.
Sebagai guru Biologi, Adiatman dapat menjelaskan morfologi, anatomi secara langsung di hutan sekolah. “Hutan sekolah sebagai lingkungan sekitar yang merupakan sarana bagi peserta didik, di mana peserta didik dapat beraktivitas, berkreasi, rekreasi dan berinovasi, termasuk mengembangkan kemampuan bernalarnya,” ucap Adiatman. (ian)
Tinggalkan Balasan