

Rahasia sukses dalam kehidupan menurut Islam melibatkan berbagai aspek yang mencakup spiritualitas, moralitas, dan tindakan praktis. Islam memberikan panduan menyeluruh bagi umatnya untuk mencapai kesuksesan dunia dan akhirat.
Keyakinan kepada Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Esa dan Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul-Nya adalah dasar dari semua tindakan. Iman yang kuat menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Takwa menjadi landasan moral yang menjaga seseorang tetap berada di jalan yang benar.
Suatu hari salah seorang sahabat Rasulullah Saw yang bernama Uqbah bin Amir bertanya kepada Rasulullah Saw tentang apa itu sukses. Sebelumnya kami sampaikan disini bahwa Uqbah bin Amir ini adalah salahsatu dari 10 sahabat Nabi yang paling banyak merawikan (menceritakan) hadist Nabi. Kontribusinya dalam periwayatan hadits menambah kekayaan literatur Islam dan menjadi salah satu rujukan penting bagi generasi berikutnya.
Uqbah bin Amir wafat pada tahun 58 H (678 M) di Mesir. Kehidupan dan dedikasinya terhadap Islam menjadikannya sebagai salah satu sahabat yang dihormati dan diingat dalam sejarah Islam.
Uqbah bin Amir adalah contoh teladan bagi umat Islam dalam hal keberanian, dedikasi terhadap ilmu, dan komitmen terhadap perjuangan Islam. Warisannya tetap hidup melalui ajaran dan kontribusi yang ia berikan selama hidupnya.
Kembali ke pertanyaan tadi, apa arti sukses itu ya Rasulullah. Lalu Rasulullah Saw menjawab pertanyaan dari Uqbah bin Amir al-Juhani mengenai keselamatan atau sukses dalam kehidupan:
“Dari Uqbah bin Amir, dia berkata: ‘Aku bertanya wahai Rosulullah, apakah sebab keselamatan atau sukses?’. Beliau menjawab: ‘Kuasailah lidahmu, hendaklah rumahmu luas bagimu, dan tangisilah kesalahanmi’.” (H.R. Tirmidzi)
Ada tiga pesan Baginda Nabi tentang keselamatan atau sukses dalam kehidupan:
1) Jaga Lisanmu. .
Barang siapa ingin luas rizkinya, dipayungi barokah maka jagalah lisanmu. Meskipun gelangnya mewah kalau lisanya nyocot (gedabrus), pintu-pintu rizkinya akan menyempit dengan sendirinya karena tidak mampu membangun sebuah kepercayaan ditengah-tengah komunitasnya. Seseorang itu kalau sudah dipercayai orang lain, modal akan datang dengan sendirinya. Kalau sudah tidak dipercaya masyarakat, sulit untuk menjadi pengusaha sukses.
2) Rumah yang Luas
Para ulama sufi menerjemahkan rumah dalam hadits diatas ialah hati. Orang itu kalau hatinya luas (jembar), dimanapun pasti mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan
3) Tangisilah Kesalahanmu
Ayo tangisi (kesalahan) diri sendiri sebelum ditangisi orang lain. Lebih-lebih kita ini hidup di era gombalisasi. Banyak orang mendirikan bangunan tapi tidak ia tempati, banyak orang mengumpulkan makanan tapi tidak ia makan, banyak orang punya teman banyak di dunia maya, tapi miskin teman di dunia nyata.
Baik, pada tulisan mendatang kami akan kupas satu persatu makna selamat atau sukses dalam kehidupan menurut Rasulullah Saw tersebut lebih detail lagi.
—000—
*Ketua Dewan Pembina Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah Surabaya
Tinggalkan Balasan