

Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang memberikan kesempatan bagi setiap Muslim untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di bulan ini, kaum Muslimin bersemangat dalam menjalankan shalat, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan melakukan berbagai amal kebajikan. Namun, tantangan sebenarnya adalah bagaimana menjaga keistiqomahan dalam ibadah, tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi juga setelahnya.
Pentingnya Keistiqomahan dalam Ibadah
Keistiqomahan dalam ibadah merupakan salah satu tanda keimanan yang kuat. Rasulullah SAW bersabda:
“Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah amal yang terus-menerus dikerjakan meskipun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menegaskan bahwa yang lebih utama bukan hanya banyaknya ibadah yang dilakukan, tetapi keberlanjutannya. Oleh karena itu, ibadah yang kita laksanakan selama Ramadhan seharusnya menjadi kebiasaan yang terus dijaga setelah bulan suci berakhir.
Dalil tentang Keistiqomahan
Allah SWT berfirman:
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, ‘Tuhan kami adalah Allah’ kemudian mereka istiqomah, maka tidak ada ketakutan pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (QS. Al-Ahqaf: 13).
Ayat ini menunjukkan bahwa istiqomah adalah kunci mendapatkan ketenangan dan perlindungan dari Allah. Keistiqomahan dalam ibadah membawa keberkahan serta ketenangan hati, baik di dunia maupun di akhirat.
Cara Menjaga Keistiqomahan dalam Ibadah
- Menanamkan Niat yang Kuat
Keistiqomahan berawal dari niat yang lurus dan ikhlas. Niat yang kuat akan menjadi pendorong untuk terus melakukan kebaikan meskipun Ramadhan telah usai. - Membiasakan Ibadah Secara Bertahap
Memulai dengan ibadah kecil tetapi dilakukan secara konsisten lebih baik daripada melakukan banyak ibadah sekaligus tetapi tidak berkelanjutan. Misalnya, membaca satu halaman Al-Qur’an setiap hari setelah Ramadhan. - Memilih Lingkungan yang Mendukung
Berada di lingkungan yang mendukung ibadah, seperti bergabung dengan majelis taklim atau komunitas yang aktif dalam kegiatan keislaman, dapat membantu menjaga semangat dalam beribadah. - Berdoa Memohon Keistiqomahan
Rasulullah SAW sering berdoa:“Ya Muqallibal qulub, tsabbit qalbi ‘ala dinik.”
(Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu) (HR. Tirmidzi).Dengan berdoa, kita memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk tetap istiqomah dalam menjalankan ibadah. - Menghindari Maksiat dan Lalai
Menjaga keistiqomahan juga berarti menghindari segala sesuatu yang bisa menghalangi ibadah, seperti kebiasaan bermalas-malasan dan kembali pada perbuatan maksiat setelah Ramadhan.
Ramadhan adalah momen untuk melatih diri agar lebih istiqomah dalam beribadah. Konsistensi dalam ibadah tidak hanya membawa manfaat spiritual, tetapi juga ketenangan hati dan keberkahan hidup. Dengan niat yang kuat, usaha yang konsisten, lingkungan yang baik, dan doa yang terus dipanjatkan, kita dapat menjaga semangat ibadah tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi sepanjang hayat kita. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita keistiqomahan dalam beribadah. Aamiin.
—000—
*Akademisi Universitas Trunojoyo Madura
Tinggalkan Balasan