
Surabaya (Trigger.id) – Di tengah budaya yang sering menyamakan kebugaran dengan penampilan fisik, otot bokong (glutes) kerap kali hanya dinilai dari segi estetika. Padahal, di balik bentuknya, glutes memainkan peran vital dalam hampir semua gerakan tubuh, postur, hingga pencegahan rasa sakit.
Glutes yang kuat dan aktif tidak hanya menunjang stabilitas panggul dan tulang belakang, tetapi juga menjadi sumber tenaga saat berjalan, menaiki tangga, berlari, hingga mengangkat beban. Sebaliknya, glutes yang lemah atau tidak aktif membuat otot lain harus mengambil alih tugas tersebut — sering kali dengan cara yang tidak efisien dan bisa menyebabkan ketegangan otot, nyeri, bahkan cedera.
Glutes dan Perannya dalam Gerak dan Postur Tubuh
Otot glutes terdiri dari tiga bagian: gluteus maximus, gluteus medius, dan gluteus minimus. Ketiganya bekerja bersama untuk menjaga keseimbangan panggul, kekuatan pinggul, dan postur tubuh yang tegak.
- Gluteus maximus adalah otot terbesar dan terkuat di tubuh manusia. Otot ini bertugas untuk memperpanjang pinggul dan aktif saat Anda berdiri, berjalan, atau menaiki tangga.
- Gluteus medius, yang terletak di sisi luar pinggul, berfungsi menjaga stabilitas panggul ketika Anda berjalan atau berdiri dengan satu kaki.
- Gluteus minimus berada di bawah medius dan berperan dalam rotasi internal kaki serta gerakan menyamping.
Jika salah satu dari otot-otot ini tidak bekerja secara optimal, tubuh akan mengompensasi dengan menggunakan otot lain — seperti hamstring, paha depan, otot punggung bawah, atau fleksor pinggul — yang dapat memicu ketidakseimbangan dan rasa sakit.
Hubungan Glutes Lemah dengan Nyeri Tubuh
Duduk terlalu lama, seperti yang sering terjadi pada pekerja kantoran, membuat otot glutes berada dalam kondisi memanjang dan pasif. Hal ini bisa menyebabkan posisi panggul condong ke depan dan memberi tekanan lebih pada punggung bawah, yang kemudian menimbulkan nyeri dan ketidaknyamanan.
Masalah lain seperti nyeri lutut atau pergelangan kaki juga bisa bersumber dari glutes yang tidak aktif. Ketika panggul tidak sejajar akibat lemahnya otot bokong, gaya berjalan menjadi tidak ideal dan menambah tekanan pada sendi-sendi lain.
Ciri-Ciri Glutes Anda Tidak Aktif
Bahkan jika Anda rajin berolahraga, tidak berarti glutes Anda otomatis aktif bekerja. Beberapa tanda glutes kurang aktif antara lain:
- Latihan seperti squat atau lunge lebih terasa di paha depan atau punggung bawah daripada di bokong.
- Saat melakukan glute bridge (berbaring dengan lutut ditekuk dan mengangkat pinggul), Anda lebih merasakan kerja di hamstring atau punggung daripada bokong.
- Saat disentuh, otot bokong terasa tidak tegang saat diaktifkan — tanda bahwa otot tidak bekerja maksimal.
Cara Mengaktifkan dan Menguatkan Glutes
Kabar baiknya, glutes dapat dilatih kembali agar lebih aktif dan kuat. Prosesnya meliputi tiga tahap utama:
- Aktivasi
Mulailah dengan latihan aktivasi seperti glute bridge. Berbaringlah dengan kaki selebar pinggul, letakkan handuk di antara lutut, kencangkan perut, dan angkat pinggul 4–6 inci dari lantai sambil menekan tumit. Tahan selama lima detik sambil merasakan kontraksi otot bokong. Ulangi 10–12 kali. - Mobilisasi dan Koreksi Postur
Glutes yang lemah sering disertai dengan pinggul yang kaku. Latihan mobilitas seperti hip flexor release dapat membantu membuka pinggul dan memposisikan panggul agar glutes lebih mudah aktif. - Penguatan melalui Latihan Fungsional
Setelah otot aktif, lanjutkan dengan latihan penguatan seperti squat, hip thrust, step-up, lunge, single-leg deadlift, dan lateral walk. Lakukan 10–12 repetisi tiap gerakan sebanyak 3–5 set. Awali dengan berat tubuh, lalu tambahkan beban jika teknik sudah benar.
Menambahkan latihan fokus glutes 2–3 kali seminggu dalam rutinitas Anda bisa memberikan manfaat besar untuk postur tubuh, kekuatan, dan mengurangi rasa sakit. Mulailah dengan aktivasi sederhana, lanjutkan dengan mobilitas pinggul, dan akhiri dengan latihan penguatan. Dengan glutes yang bekerja optimal, Anda akan lebih siap untuk menjalani aktivitas harian — entah itu berolahraga, menggendong anak, atau sekadar berjalan kaki — dengan tubuh yang kuat, seimbang, dan bebas nyeri.
Ingatlah: melatih otot bokong bukan sekadar soal penampilan, tapi soal menciptakan tubuh yang tangguh dan sehat dari belakang ke depan. (ian)
Sumber: CNN
Tinggalkan Balasan