
Jakarta (Trigger.id) – Berlarut-larutnya persoalan merebaknya kasus gagal ginjal akut pada anak terus menjadi sorotan dan geram banyak pihak, termasuk anggota Komisi IX DPR RI.
Komisi IX DPR RI mengusulkan pembentukan Panitia Kerja (Panja) untuk memperdalam penyebab gagal ginjal akut yang telah menyebabkan 178 anak meninggal dunia, dan 325 kasus gagal ginjal akut per 1 November 2022.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh menjadi salah satu perwakilan Komisi IX DPR RI yang mengusulkan pembentukan Panja.
Ini ditegaskan Ninik, sapaan akrabnya, saat mengikuti Rapat Kerja Komisi IX DPR RI bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Rapat Dengar Pendapat dengan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Gabungan Perusahaan (GP) Farmasi Indonesia, serta ‘International Pharmaceutical Manufacturers Group’ (IPMG), di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (2/11/2022).
“Saya dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) sepakat kalau kasus ini menjadi panja dan kita harus memperdalam (penyebabnya). Ini bukan persoalan satu-dua orang, ini persoalan ratusan anak-anak yang menjadi penerus bangsa (harus) meninggal tanpa ada keterangan dan tanpa ada antisipasi. Dan ke depan hal ini jangan sampai terulang,” tegas Ninik.
Legislator dapil Jawa Timur III itu mengaku, sebagai mitra kerja Kemenkes dan BPOM, ikut bertaanggung jawab terhadap kasus gagal ginjal akut ini. Menurutnya, 270 juta rakyat Indonesia menumpahkan segala tanggung jawab kesehatannya kepada Kemenkes, BPOM dan Komisi IX DPR RI. Untuk itu, ia ingin mendapatkan klarifikasi langsung dari Kemenkes.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito secara tegas menolak ikut bertanggung jawab atas peredaran obat sirup yang diduga menjadi penyebab kasus gagal ginjal akut pada anak belakangan ini. Ia berdalih BPOM sudah bekerja sesuai prosedur. (kai)
Tinggalkan Balasan