• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Peringatan Hari Aids Sedunia, Pita Merah dan Fenomena Prostitusi Daring

1 Desember 2022 by isa Tinggalkan Komentar

“Selama terjadinya pandemi Covid-19, pemberitaan tentang bahaya HIV/AIDS seolah tenggelam. Padahal kasusnya cenderung berfluktuatif, bahkan meningkat di Indonesia.”

Oleh: Ari Baskoro , dr, SpPD,K-AI. (Divisi Alergi-Imunologi Klinik Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo-Surabaya)

Setiap tanggal 1 Desember, identik dengan banyak beredarnya pita merah, simbol warna darah. Logo berbentuk lengkungan yang melambangkan jantung-hati, menjadi ikon peringatan hari HIV/AIDS sedunia.

Human Immunodeficiency Virus(HIV), merupakan penyakit infeksi yang dapat ditularkan melalui kontak darah/cairan tubuh. Hubungan seksual berisiko tinggi, merupakan cara penularan yang terbanyak. Setelah mengalami fase laten yang bisa berlangsung hingga 13 tahun, selanjutnyamemasukitahapAcquiredImmunodeficiencySyndrome(AIDS). Pada tingkatan ini, tubuh telah kehilangan imunitasnya.Dampaknya, paparan mikroba apa pun akan bisa berakibat fatal, bahkan kematian. Dengan kata lain, AIDS merupakan stadium akhir HIV.

Selama terjadinya pandemi Covid-19, pemberitaan tentang bahaya HIV/AIDS seolah tenggelam. Padahal kasusnya cenderung berfluktuatif, bahkan meningkat di Indonesia. Banyak pihak berharap, ditutupnya lokalisasi prostitusi akan berefek domino pada meredanya kasus HIV/AIDS. Pencanangan gerakan nasional bebas lokalisasi prostitusi, ditargetkan tercapai pada tahun 2019. Tetapi program Kementerian Sosial ini,mengalami banyak kendala. Saat itu tercatat sebanyak 161 lokalisasi di seluruh Indonesia. Jumlah pekerja seks komersial (PSK) yang terlibat di dalamnya mencapai 64.435 orang. Mereka “terpaksa” menjalani profesinya,  mayoritas karena desakan faktor ekonomi. Ditunjang masalah tingkat pendidikan dan bekal ketrampilan yang rendah, semakin menyulitkan PSK beralih profesi. Diperlukan keterlibatan banyak pihak, agar mereka bisa lebih mandiri secara ekonomi. Kegagalan program pengentasan PSK, dapat memantik terjadinya prostitusi terselubung. Saat ini media sosialberperan besar sebagai sarana prostitusi online/daring.Fenomenanyasemakin tampak jelas , pada saat pandemi Covid-19 yang memukul perekonomian masyarakat.Dampaknya, pengendalian dan pemantauan ODHA (orang dengan HIV/AIDS), akan semakin menemui banyak kendala.

HIV/AIDS di Indonesia

Sepanjang tahun 2020 bersamaan dengan pandemi Covid-19, terjadi lonjakan kasus yang cukup mengagetkan. Sebanyak 50.626 kasusbaru,terdeteksi sebagai ODHA. Malangnya, ada 67 anak di bawah 18 bulan yangjuga tertular. Laporan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (DitJen P2P Kemenkes) RImenyatakan, jumlah kumulatif ODHA hingga 31 Desember 2020 mencapai 549.291 kasus. Diperkirakan angka kematiannya  mencapai 38 ribu jiwa.

Hingga Juni 2022,tercatat sebanyak 519.158 ODHA di Indonesia. Mereka tersebar di seluruh provinsi. Peringkat pertama adalah DKI Jakarta. Total ODHA di ibu kota negara kita tersebut, nyaris tembus 100 ribu jiwa. Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, dan Bali,  mengekor di belakangnya. Beberapa provinsi lainnya juga merekam peningkatan kasus dalam jumlah yang cukup signifikan. Menurut UNICEF (United NationsChildren’sFund ), saat ini tercatat sekitar 640 ribu ODHA di Indonesia. Jumlah itu tertinggi di kawasan Asia Tenggara.

Sebenarnya jumlah kasus yang dilaporkan tersebut, tidak bisa tepatmenggambarkan kondisi riil di masyarakat. Sepertifenomena gunung es, jumlah yang tercatat merupakan puncaknya yang tampak dari permukaan laut. Bisa jadi yang berada di bawah permukaan laut, merupakan kasus yang tidak terdeteksi dengan jumlah cukup banyak. Kasus-kasus yang demikian ini , berpotensi besar sebagai mata rantai penyebaran HIV/AIDS. Masalah yang mendasar adalah,individu pembawa virus HIVbaru menampakkan gejala klinissetelah memakan waktu yang cukup lama. Bahkan hingga belasan tahun.

Ada pergeseran pola ODHA di Indonesia. Periode 1987 hingga 1999 yang merupakan dekade pertama HIV/AIDS, mayoritas kasus terjadi pada komunitas homoseksual. Mereka lebih dikenal dengan sebutan lelaki seks lelaki (LSL). Setelah kurun waktu tersebut, hingga tahun 2007, kebanyakan kasus terjadi pada pengguna narkoba suntik (Penasun).Saat ini sebagian besar kasus, justru bergeser pada golongan heteroseksual. Disinyalir, ODHA lelaki tertular melalui aktivitas seksualnya via prostitusi terselubung. Media sosial/daring menjadi alatperantaranya.Penularan selanjutnya bisaterjadi pada pasangannya /istrinya. Dampaknya, anak-anak yang dilahirkannya juga berisiko tinggi terpapar virus mematikan tersebut.

Persoalan inilah yang kini menjadi perhatian utama UNICEF. Organisasi di bawah naungan PBB(Perserikatan Bangsa-Bangsa) ini, bergerak dalam bidang bantuan kemanusiaan dan perkembangan kesejahteraan jangka panjang, kepada anak-anak dan ibunya. Terutama ditujukanuntuk negara-negara berkembang.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 1.188  anak Indonesia positif HIV tahun 2022. Padahal data tersebut baru diperoleh pada periode Januari-Juni 2022 saja.Terbanyak kelompok usia 15-19 tahun. Bayi di bawah empat tahun, didapatkan sebanyak 274 kasus. Selanjutnya sejumlah 173 kasus, terdeteksi pada usia 5-14 tahun. Lebih dari 90 persen kasus, ditularkan secara vertikal dari ibunya.Penularan pada remaja, sungguh memprihatinkan. Umumnya mereka terpapar melalui narkoba suntik dan seks bebas, terutama LSL. Menurut Kemenkes, sebanyak 12.533 anak di bawah 14 tahun, terinfeksi HIVsejaktahun 2010 hingga September 2022.

Tema hari HIV/AIDS sedunia, Let’sEqualize, LeaveNoWomenandChildBehind, sungguh tepat mengena dengan situasi di negara kita. Terutama menjelang peringatan hari ibu, 22 Desember 2022. Perempuan dan anak seharusnya jadi prioritas, untuk mengakhiri epidemi HIV. Mereka harus setara/mempunyai hak yang sama, untuk mendapatkan pengobatandengan ARV (antiretroviral).

Prostitusi daring

Indonesia termasuk dalam lima negara destinasi wisata seks terpopuler di dunia.Hal ini membuktikan,bahwa praktik prostitusi di Indonesia masih menjamur. Koordinator Nasional Organisasi  Perubahan Sosial Indonesia (OPSI) mengungkapkan, bahwa estimasi jumlah PSK perempuan mencapai kisaran 230 ribu orang pada tahun 2019(Solopos, Agregasi, 22 Desember 2021).

PSK banyak memanfaatkan media daring, berdasarkan dua pertimbangan utama. Faktor ekonomi dan keamanan. Transaksi prostitusi secara daring, dapat memotong mata rantai muncikari yang sangat dominan dalam praktik prostitusi konvensional. Aspek “keamanan”juga relatif lebih terjamin. Identitasnya bisa disamarkan atau dengan membuat akun palsu. Selain itu, media daring juga relatif mudah digunakan dan berdaya jangkau luas.

Penutupan lokalisasi tidak selalu identik dengan menghilangkan prostitusi. Imbasnya, HIV/AIDS menjadilebih sulituntuk diberantas. Namun upaya terstruktur maksimal dan berkesinambungan,  harus tetap digencarkan. Saat ini edukasi untuk menghindari aktivitas seksual berisiko, merupakan pilar utama. Ada baiknya kita belajar dari Thailand dan Vietnam yang telah sukses besar menekan angka HIV di negaranya masing-masing.Mereka membuktikan,penggunaan kondom merupakan sarana penting pencegahan.

Share This :

Ditempatkan di bawah: jatim, Kesehatan, nusantara, update Ditag dengan:1 Desember, Hari AIDS Sedunia, Pita Merah, Prostitusi Daring

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Jazz dan Blues: Dua Saudara dalam Dunia Musik

10 Oktober 2025 By admin

Axl Rose Kibarkan Bendera Palestina Saat Konser Guns N’ Roses di Bogota

9 Oktober 2025 By admin

Trump Umumkan Israel dan Hamas Setujui Tahap Pertama Rencana Gencatan Senjata di Gaza

9 Oktober 2025 By admin

Kualifikasi Piala Dunia 2026, Arab Saudi Taklukkan Indonesia 3-2

9 Oktober 2025 By admin

KPK Temukan Fakta Baru: Biro Travel Tak Berizin Bisa Dapat Kuota Haji Khusus

8 Oktober 2025 By admin

Timnas Indonesia Asah Eksekusi Bola Mati Jelang Hadapi Arab Saudi

8 Oktober 2025 By admin

Pertamina Imbau Masyarakat Tak Terpengaruh Isu Negatif Soal Etanol pada BBM

8 Oktober 2025 By admin

Kluivert: Timnas Indonesia Siap Tarung Habis-habisan Demi Tiket Piala Dunia 2026

7 Oktober 2025 By admin

Kementerian PUPR Siap Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo

7 Oktober 2025 By admin

Arsenal Geser Liverpool dari Puncak Klasemen Liga Inggris

6 Oktober 2025 By admin

Delegasi Hamas Tiba di Mesir untuk Bahas Rencana Gencatan Senjata Gaza

6 Oktober 2025 By admin

Menjaga Harmoni Laut: Kisah Nelayan Bajo Berburu Gurita dengan Panah Tradisional di Wakatobi

6 Oktober 2025 By admin

Negosiator Menuju Kairo Bahas Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera di Gaza

5 Oktober 2025 By admin

Basarnas Temukan Lagi 13 Jenazah Korban Reruntuhan Mushalla Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

5 Oktober 2025 By admin

Titi Kamal: Teror Santet Getih Ireng, Film Horor Terbaru yang Siap Guncang Bioskop

5 Oktober 2025 By admin

BMKG Prediksi Hujan Ringan Warnai Balapan Utama MotoGP Mandalika 2025

5 Oktober 2025 By admin

5 Makanan dengan Kandungan Magnesium Lebih Tinggi dari Almond

4 Oktober 2025 By admin

Ruben Amorim Bantah Taktik Jadi Biang Keterpurukan Manchester United

4 Oktober 2025 By admin

TikTok Tanggapi Pembekuan Sementara Izin PSE oleh Kemkomdigi

4 Oktober 2025 By admin

Jeda BRI Super League, Eliano Reijnders Antusias Bela Timnas Indonesia

3 Oktober 2025 By admin

Emas untuk Kehidupan: Dari Perut Bumi Martabe, Tumbuh Harapan Anak Negeri

3 Oktober 2025 By admin

Kenapa Puasa Sunnah di Hari Jumat Makruh?

3 Oktober 2025 By admin

Mau Dibawa ke Mana Program Makan Bergizi Gratis?

3 Oktober 2025 By admin

Janet Jackson dan Paris Jackson Reuni dan Tampil Bersama di Paris Fashion Week

3 Oktober 2025 By admin

4 Kebiasaan di Dapur yang Dapat Membuat Anda Sakit

3 Oktober 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Oktober 2025
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Trump Tegaskan Tidak Akan Biarkan Israel Langgar Gencatan Senjata di Gaza
  • Dikalahkan Irak 0-1, Indonesia Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
  • Aktivis Serukan Larangan Israel di Dunia Sepak Bola Meski Gencatan Senjata Diberlakukan di Gaza
  • Jelang Laga Hidup Mati, Timnas Indonesia Siap Hadapi Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026
  • Jay Idzes Tegaskan Perjuangan Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia 2026 Belum Usai

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.