
Surabaya (Trigger.id) – Menopause sering kali dianggap sebagai fase yang terjadi di usia yang lebih tua, sehingga banyak perempuan muda belum terlalu memikirkannya. Namun, kenyataannya, sejumlah wanita berusia 30-an telah mulai merasakan tanda-tanda pramenopause. Menurut National Institute on Aging, rata-rata wanita memasuki masa transisi menopause antara usia 45 hingga 55 tahun. Meskipun demikian, gejala pramenopause tampaknya muncul lebih awal pada sebagian perempuan.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal NJP Women’s Health meneliti gejala yang dilaporkan oleh lebih dari 4.400 perempuan berusia 30 tahun ke atas melalui survei daring dan aplikasi Flo—sebuah aplikasi yang digunakan untuk melacak kesuburan dan siklus menstruasi. Dari hasil penelitian tersebut, ditemukan bahwa 55,4 persen wanita dalam rentang usia 30 hingga 35 tahun mengalami gejala pramenopause yang masuk dalam kategori ‘sedang’ hingga ‘parah’ berdasarkan Menopause Rating Scale (MRS), sebuah kuesioner yang digunakan untuk menilai tingkat keparahan gejala menopause.
Gejala pramenopause dapat mencakup perubahan siklus menstruasi, gangguan tidur, perubahan suasana hati, penurunan gairah seksual, serta keluhan fisik seperti sakit kepala dan nyeri sendi. Selain faktor usia, beberapa kondisi lain seperti gaya hidup, stres, dan gangguan hormon juga dapat memicu kemunculan gejala menopause lebih awal.
Para ahli kesehatan merekomendasikan agar perempuan lebih sadar akan perubahan dalam tubuh mereka dan berkonsultasi dengan tenaga medis jika mulai merasakan gejala pramenopause. Mengadopsi pola hidup sehat, seperti menjaga pola makan seimbang, rutin berolahraga, serta mengelola stres dengan baik, dapat membantu mengurangi dampak dari gejala yang muncul. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai pramenopause, perempuan dapat lebih siap menghadapi perubahan yang terjadi dalam tubuh mereka, bahkan jika terjadi lebih awal dari yang diharapkan. (ian)
Tinggalkan Balasan