
Gorontalo (Trigger.id) – Malam ke-27 Ramadan di Gorontalo selalu dihiasi dengan tradisi Tumbilotohe, atau Malam Pasang Lampu, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat sejak abad ke-15. Tradisi ini awalnya bertujuan untuk menerangi jalan-jalan menuju masjid dan area sekitarnya menjelang Idulfitri, menggunakan lampu-lampu tradisional berbahan bakar minyak kelapa.
Pada tahun 2025, Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kota Gorontalo menggelar Festival Green Tumbilotohe di Lapangan Taruna Remaja Kota Gorontalo pada 26 Maret 2025. Festival ini bertujuan untuk melestarikan tradisi Tumbilotohe dengan pendekatan yang lebih ramah lingkungan, mendorong penggunaan lampu tradisional berbahan bakar minyak kelapa yang lebih berkelanjutan dibandingkan minyak tanah atau listrik.
Festival Green Tumbilotohe 2025 dimeriahkan dengan berbagai perlombaan menarik, seperti lomba Koko’o (panggilan khas untuk membangunkan sahur), lomba vokal religi, lomba hamparan lampu antar kecamatan, lomba jalan paling Tumbilotohe, serta kegiatan unik doorprize Grebek Rumah.
Inisiatif ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Deputi Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Rizay Handayani Mustafa, yang menilai Festival Green Tumbilotohe sebagai upaya nyata dalam mempertahankan kearifan lokal yang ramah lingkungan. Beliau menekankan bahwa tradisi ini unik dan hanya ada di Gorontalo, sehingga berpotensi besar untuk menarik wisatawan.
Melalui Festival Green Tumbilotohe, diharapkan tradisi Tumbilotohe tetap lestari dan menjadi daya tarik wisata budaya yang memperkaya khasanah pariwisata Indonesia.(bin)
Tinggalkan Balasan