
“Revitalisasi agama ini, melahirkan banyak paham keagamaan. Dari yang paling ke kiri, orang menyebutnya liberal sekuler, sampai yang kanan yang orang menyebutnya fundamentalis ekstrem.”
Oleh: Prof. Dr. K. H. Haedar Nashir, M. Si. (Ketua PP Muhammadiyah)

Tantangan berat yang dihadapi umat Islam saat ini, yakni globalisasi dan modernisasi. Sekarang kita berhadapan dengan tantangan baru, realitas baru, dan kehidupan global nasional dan lokal yang syarat tantangan. Dimana tantangan ini tidak cukup hanya dengan kapasitas yang biasa, tetapi memerlukan kapasitas yang superlatif, yang utama dan terbaik..
Globalisasi dan modernisasi menghadirkan produk berupa revolusi industri 4.0, hingga revolusi digital. Produk tersebut, suka atau tidak suka hadir, katanya, juga melahirkan perubahan yang spektakuler di tengah masyarakat.
Misalkan alam pikiran, alam pikiran hasil dari globalisasi dan postmodern (modernisasi). Itu relasi manusia antar manusia yang tanpa batas, artinya kita harus melintas batas.
Selain globalisasi dan modernisasi, revitalisasi agama turut menjadi tantangan saat ini. Revitalisasi agama ini, melahirkan banyak paham keagamaan. Dari yang paling ke kiri, orang menyebutnya liberal sekuler, sampai yang kanan yang orang menyebutnya fundamentalis ekstrem. Kita harus bisa positioning bagaimana menghadirkan Islam berkemajuan,.
Kader Muhammadiyah maupun ‘Aisyiyah harus menghidupkan pemahaman Islam berkemajuan. Islam berkemajuan sendiri sudah menjadi risalah di persyarikatan Muhammadiyah.Ini sudah jadi risalah, mengikat kita semua.
Untuk itu, kepemimpinan yang selalu ingin melakukan perubahan dan pembaharuan, tidak cukup dengan zona nyaman, dengan zona aman.
Tinggalkan Balasan